Banner

Negara ASEAN ikut pelatihan ranjau di Indonesia

Ilustrasi. (Photo by Menglong Bao on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Sepuluh negara anggota ASEAN ikut dalam latihan operasi penjaga perdamaian dan aksi ranjau yang dibuka di Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia di Sentul, Jawa Barat pada Senin (16/9).

Laporan kantor berita Vietnam, VNA, menyebutkan bahwa latihan tersebut digelar hingga 20 September dalam kerangka kelompok kerja para ahli pada Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) dan ADMM Plus.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 500 personel dari 10 anggota ASEAN dan delapan negara mitra, yaitu Amerika Serikat, Cina, Republik Korea, Selandia Baru, India, Rusia, Australia, dan Jepang.

Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu dalam sambutan pembuka mengatakan dirinya sangat menghargai kerja sama pertahanan di antara anggota ADMM Plus di masa lalu, terutama dalam operasi pemeliharaan perdamaian dan aksi ranjau kemanusiaan.

Dia mengatakan kegiatan-kegiatan itu telah membantu meningkatkan kapasitas negara-negara anggota untuk berkontribusi lebih efektif dalam misi penjaga perdamaian PBB dan penyelesaian persenjataan yang belum meledak pasca-perang.

Banner

Kegiatan tersebut juga merupakan saluran kerja sama pertahanan praktis guna meningkatkan solidaritas dan saling pengertian di antara anggota ADMM Plus.

Latihan ini merupakan kesempatan baik bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman dalam kegiatan kemanusiaan, kata Ryamizard.

Dia juga memuji keterlibatan petugas wanita dalam acara yang menurutnya sejalan dengan dorongan PBB untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam operasi pemeliharaan perdamaian.

Sementara itu, Wakil Direktur Departemen Operasi Penjaga Perdamaian Vietnam, Kolonel Nguyen Nhu Canh, mengatakan ini adalah pertama kalinya Vietnam mengambil bagian dalam latihan tersebut.

Partisipasi Vietnam dalam kegiatan itu menegaskan rasa tanggung jawab negara tersebut dalam kegiatan bersama ASEAN dan ADMM Plus, imbuhnya.

Mengikuti kepemimpinan bersama Indonesia dan Australia dari kelompok kerja para pakar ADMM Plus tentang operasi pemeliharaan perdamaian, Vietnam dan Jepang akan memimpin bersama kelompok tersebut untuk tahun 2020-2023.

Banner

Oleh karena itu, latihan kali ini adalah kesempatan yang baik bagi Vietnam untuk mendapatkan pengalaman dalam mengorganisir latihan penjaga perdamaian multilateral.

Latihan bersama ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas pihak-pihak terkait dalam pelatihan personil dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB di masa mendatang, tambahnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan