Banner

Fokus Berita – Rencana gelaran Muslim LifeFair Bogor bidik UMKM terus berkembang

Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Taufik Hidayat (kiri) dan general manager Lima Event selaku event organizer acara tersebut, Ilham Pradipta, di acara Muslim LifeFair yang digelar di JIExpo, Jumat (8/3/2024). (Indonesia Window)

Muslim LifeFair di Bogor akan mengangkat tema ‘Pesta UMKM Muslim’, dengan menghadirkan sejumlah program yang membantu para pegiat usaha untuk mengembangkan bisnis mereka.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Gelaran Muslim LifeFair di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 8-10 Maret lalu, yang menandakan dimulainya kampanye ‘National Halal Fair’, telah berlalu.

Selanjutnya, seri Muslim LifeFair akan kembali digelar di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 31 Mei – 2 Juni 2024.

Menurut general manager PT Lima Event selaku event organizer acara tersebut, Ilham Pradipta, acara Muslim LifeFair – yang juga dikenal dengan sebutan MLF atau Mufair – di Bogor akan mengangkat tema UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Muslim LifeFair di Jakarta bertema ‘Pesta Keluarga Muslim’, sedangkan MLF yang akan digelar di Bogor terutama ditujukan untuk UMKM, sehingga tema yang diangkat adalah ‘Pesta UMKM Muslim’, ujarnya dalam wawancara khusus dengan Indonesia Window di Jakarta, baru-baru ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, seri Mufair di Bogor akan memberikan harga sewa booth ‘khusus’ bagi UMKM, serta membuka kelas-kelas khusus yang mengajarkan materi soft skill yang berguna bagi para pegiat UMKM untuk membantu mengembangakan usaha mereka.

“Nanti ada kelas seperti editing video, copywriting, foto produk, bagaimana cara membuat iklan, dan lain sebagainya,” jelas Ilham, seraya mengajak para pemangku kepentingan yang memiliki keahlian tersebut dan kelompok-kelompok komunitas terkait untuk membuka kelas-kelas pelatihan soft skill.

Walaupun Muslim LifeFair di Bogor akan menjadi gelaran perdana dari seri MLF, dia optimistis penyelenggaraan Mufair di BRIN Cibinong nanti akan meriah dan ramai karena antusiasme masyarakat Bogor pada acara-acara pameran Muslim dan UMKM cukup tinggi.

“Makanya untuk Muslim LifeFair di Bogor kami berkolaborasi dengan KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) wilayah Bogor karena mereka yang paham bagaimana kondisi market di sana, karakteristik masyarakat Bogor, dan brand-brand dan produk apa saja yang memiliki daya tarik besar bagi masyarakat,” tutur Ilham.

Ilham berharap Muslim LifeFair mejadi acara yang dinamis, dinantikan oleh masyarakat baik para pengunjung dan exhibitor karena memberikan manfaat yang besar, bahkan menggerakkan roda ekonomi lainnya.

“Dengan acara ini juga kita harapkan literasi halal akan meningkat di tengah masyarakat karena kita bisa belajar ber-muamalah sesuai dengan syariat Islam,” ucapnya.

Muslim LifeFair di Bogor
Para pengunjung memadati acara kajian yang dibawakan oleh Ust. Muhammad Nuzul Dzikri (kiri) di acara Muslim LifeFair 2024 di Jakarta, Ahad (10/3/2024). (Indonesia Window)

Setelah di Bogor, Muslim LifeFair akan digelar di ICE BSD Tangerang, Banten, pada 30 Agustus – 1 September 2024, kemudian di Bandung, Jawa Barat, pada 29 November – 1 Desember 2024, dan kembali digelar di Jakarta pada 27-29 Desember 2024.

Sementara itu, selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah, ‘National Halal Fair’ yang merupakan kampanye nasional untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah, akan diselenggarakan secara serentak di beberapa provinsi seluruh Indonesia.

“Harapannya juga dapat meningkatkan image dan visibilitas produk halal sehingga mendukung visi Indonesia sebagai produsen halal terkemuka di dunia,” ujar Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Taufik Hidayat, saat membuka kegiatan National Halal Fair 2024 di acara Muslim LifeFair di JI Expo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (8/3).

Dia menambahkan, kegiatan National Halal Fair juga diharapkan lebih meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan mengembangkan sektor ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat global.

Taufik mengungkapkan dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-3 dunia dari keseluruhan sektor, yang terdiri dari makanan dan minuman halal, keuangan syariah, pariwisata ramah Muslim, farmasi dan kosmetik halal, fesyen muslim, serta media dan rekreasi ramah Muslim.

Muslim LifeFair di Bogor
Para pengunjung menjajal teknologi Virtual Reality (VR) di acara Muslim LifeFair 2024 di Jakarta, Ahad (10/3/2024). (Indonesia Window)

Indonesia juga meraih peringkat pertama sebagai tujuan wisata ramah Muslim dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023, menduduki peringkat ke-3 dalam Islamic Finance Development Indicator (IFDI) Report 2022, dan berada di peringkat ke-3 berdasarkan Global Islamic Fintech Report Index 2023.

“Perkembangan ekonomi syariah di tingkat nasional juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, dimana total ekspor produk halal Indonesia mencapai 61,59 miliar dolar AS pada 2022. Di sisi lain, total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai 2.452,57 trilyun rupiah atau 10,81 persen dari total aset keuangan nasional pada September 2023,” kata Taufik.

Literasi ekonomi syariah di Indonesia juga mengalami peningkatan, dengan angka mencapai 28,01 persen pada tahun 2023.

Taufik menekankan pentingnya upaya untuk mendorong literasi ekonomi syariah agar mencapai target yang ditetapkan oleh wakil presiden selaku ketua harian KNEKS, yaitu sebesar 50 persen pada tahun 2025.

Laporan: Bambang Purwanto

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan