Australia diperkirakan alami musim dingin hangat selama 3 tahun beruntun

Musim dingin di Australia berlangsung dari awal Juni hingga akhir Agustus, dengan dua musim dingin terhangat dalam sejarah tercatat pada 2023 dan 2024.
Sydney, Australia (Xinhua/Indonesia Window) — Musim dingin tahun ini akan menjadi salah satu musim dingin terhangat yang pernah tercatat, menurut perkiraan Biro Meteorologi Australia.
Berdasarkan perkiraan jangka panjang terbaru yang dipublikasikan oleh Biro Meteorologi Australia baru-baru ini, suhu maksimum di atas rata-rata sangat mungkin melanda sebagian besar wilayah Australia pada periode antara Mei dan Juli.
Biro tersebut memperkirakan suhu minimum di atas rata-rata berpotensi atau sangat berpotensi tercatat di seluruh Australia pada periode yang sama.
“Ada kemungkinan yang lebih besar untuk hari-hari yang sangat hangat, khususnya di wilayah selatan,” kata juru bicara biro itu.
“Ada pula kemungkinan yang lebih besar untuk malam-malam yang lebih hangat, khususnya di beberapa bagian di sebelah barat dan selatan.”
Musim dingin di Australia berlangsung dari awal Juni hingga akhir Agustus. Negara tersebut mencatat dua musim dingin terhangat dalam sejarah pada 2023 dan 2024, dengan rata-rata suhu 1,54 derajat Celsius di atas rata-rata tahun 1961-1990, yang menjadi pembanding, pada 2023 dan 1,49 derajat Celsius di atas rata-rata pada 2024.
Sebelumnya pada April, biro tersebut mengatakan bahwa Maret 2025 merupakan bulan Maret terpanas di Australia sejak pencatatan suhu dimulai pada 1910, dengan rata-rata suhu 2,41 derajat Celsius di atas rata-rata, mengalahkan rekor sebelumnya, yakni 2,03 derajat Celsius di atas rata-rata yang ditetapkan pada 2019.
Meski beberapa area di wilayah timur dan timur laut Australia dilanda banjir yang meluas dan topan yang destruktif pada Maret, biro tersebut mengatakan curah hujan di sepanjang pantai selatan negara itu sejak Februari 2024 berada di kisaran 5 persen terendah yang pernah tercatat.
“Bagi sebagian orang, ini adalah 14 bulan terkering dalam sejarah,” kata juru bicara tersebut.
Perkiraan jangka panjang menyebutkan bahwa curah hujan antara Mei hingga Juli kemungkinan akan berada dalam kisaran normal untuk sebagian besar wilayah Australia.
Laporan: Redaksi