Banner

Presiden Pantai Gading umumkan penarikan pasukan Prancis pada Januari

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan ‘drone’ ini menunjukkan pemandangan Abidjan, Pantai Gading, pada 10 Januari 2024. (Xinhua/Han Xu)

Militer Prancis akan mundur dari Pantai Gading paling cepat pada Januari 2025, dengan mekanisme penarikan pasukan akan dilakukan secara terpadu dan terorganisasi.

 

Abidjan, Pantai Gading (Xinhua/Indonesia Window) – Militer Prancis akan mundur dari Pantai Gading “paling cepat pada Januari 2025,” demikian diumumkan Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara dalam pesan Tahun Baru yang disampaikannya pada Selasa (31/12), seraya menekankan bahwa penarikan pasukan bersenjata itu akan “dilakukan secara terpadu dan terorganisasi.”

“Kami telah membuat keputusan perihal penarikan pasukan Prancis secara terpadu dan terorganisasi dari Pantai Gading,” kata Ouattara, mengungkapkan bahwa Batalion Infanteri Marinir Abidjan (Abidjan Marine Infantry Battalion/BIMA) ke-43, yang ditempatkan di Port-Bouet, daerah di pinggiran Kota Abidjan, ibu kota ekonomi Pantai Gading, akan “diserahkan kembali kepada angkatan bersenjata Pantai Gading pada Januari 2025.”

Militer Prancis
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone ini menunjukkan pemandangan Abidjan, Pantai Gading, pada 10 Januari 2024. (Xinhua/Han Xu)

Dia menambahkan bahwa BIMA ke-43, yang ditempatkan di negara Afrika Barat itu sejak 1978 di bawah perjanjian pertahanan yang ditandatangani dengan Prancis, akan diberi nama “Camp Ouattara Thomas d’Aquin” yang diambil dari nama kepala staf pertama angkatan darat Pantai Gading.

Level kehadiran militer Prancis di Pantai Gading diperkirakan mencapai sekitar 900 tentara.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan