Militer Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui “rencana operasional” untuk melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Yerusalem (Xinhua) – Militer Israel pada Selasa (18/6) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui “rencana operasional” untuk melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Dalam sebuah pernyataan, pihak militer Israel mengatakan bahwa Ori Gordin, Komandan Komando Utara, dan Oded Basiuk, Kepala Direktorat Operasional, “menyetujui rencana tersebut serta mengadakan penilaian situasi bersama di Komando Utara” sebagai bagian dari persiapan untuk melanjutkan pertempuran melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Militer Israel menambahkan bahwa “keputusan telah diambil untuk melanjutkan peningkatan kesiapan pasukan di lapangan.”
Pengumuman tersebut disampaikan oleh pihak militer Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua belah pihak, serta pada saat utusan Amerika Serikat Amos Hochstein, dalam kunjungannya ke Beirut, menyerukan untuk segera dilakukannya penurunan eskalasi konfrontasi di perbatasan Israel-Lebanon.
Dalam pertemuannya dengan para pemimpin Israel pada Senin (17/6), Hochstein juga mendesak pihak-pihak terkait untuk segera menyelesaikan konflik di sepanjang Garis Biru, yang merupakan demarkasi perbatasan antara Lebanon dan Israel, dengan upaya diplomatik, yang menurut Hochstein akan memenuhi kepentingan semua pihak dan “dapat dicapai serta mendesak.”
Ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon meningkat sejak 8 Oktober 2023, menyusul rentetan roket yang ditembakkan Hizbullah ke arah Israel sebagai solidaritas terhadap serangan Hamas ke Israel sehari sebelumnya. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke Lebanon tenggara.
Laporan: Redaksi