Kepala Pentagon sebut militer AS “sulit temukan kapal untuk diserang saat ini” di Karibia
Militer AS mengalami kesulitan menemukan kapal pengedar narkoba untuk diserang saat ini, di Laut Karibia.
Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth pada Selasa (2/12) mengatakan bahwa militer AS telah “mengalami sedikit jeda karena sulit menemukan kapal untuk diserang saat ini” di Laut Karibia.
Berbicara dalam rapat kabinet di Gedung Putih yang dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump, Hegseth mengatakan bahwa jumlah narkoba yang masuk ke AS melalui laut telah turun 91 persen, tanpa menyebutkan sumber data tersebut atau apa yang terjadi dengan 9 persen sisanya.
“Kami baru saja mulai menyerang kapal pengedar narkoba dan menenggelamkan teroris narkoba ke dasar laut karena mereka telah meracuni rakyat Amerika,” kata Hegseth.
Hegseth telah menjadi sorotan negatif sejak The Washington Post pada Jumat (28/11) melansir bahwa dia mengeluarkan perintah lisan untuk “membunuh semua orang” di kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba ilegal.
Kemudian pada Jumat yang sama, Hegseth mengatakan di platform media sosial X bahwa “berita palsu menyebarkan laporan yang direkayasa, provokatif, dan menghina untuk mendiskreditkan para pahlawan kita yang luar biasa yang berjuang untuk melindungi tanah air.”
“Operasi kami saat ini di Karibia sah menurut hukum AS maupun hukum internasional, dengan semua tindakan sesuai dengan hukum konflik bersenjata,” katanya, tetapi tidak secara langsung membantah bahwa dirinya mengizinkan serangan kedua.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Senin (1/12) mengonfirmasi bahwa Hegseth telah mengizinkan serangan kedua yang bertujuan membunuh para penyintas di sebuah kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia pada 2 September.
Selama akhir pekan lalu, komite angkatan bersenjata yang dipimpin kubu Republikan, baik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS maupun Senat AS, mengumumkan bahwa mereka membuka penyelidikan bipartisan terkait serangan kedua AS yang bertujuan membunuh para penyintas dari serangan pertama terhadap kapal tersebut.
Sejak awal September lalu, Pentagon telah melancarkan lebih dari 20 serangan yang diketahui terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur, menewaskan lebih dari 80 orang di dalamnya.
Laporan: Redaksi

.jpg)








