Metode pengobatan HIV terbaru dapat secara tepat mengidentifikasi virus HIV dan memotong genomnya menjadi fragmen-fragmen, sehingga mencapai penyembuhan fungsional.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah tim peneliti di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Wuhan (Wuhan University of Science and Technology/WUST) baru-baru ini mengembangkan sistem pengiriman tertarget baru untuk mengirimkan alat penyunting gen ke dalam sel. Alat-alat tersebut akan secara tepat mengidentifikasi virus HIV dan memotong genomnya menjadi fragmen-fragmen, sehingga mencapai penyembuhan fungsional, demikian dilaporkan China Science Daily pada Selasa (2/12).
Metode pengobatan HIV saat ini meliputi terapi kombinasi (cocktail therapy) yang umum digunakan, serta pendekatan-pendekatan baru yang berkembang pesat (emerging approach), seperti terapi sel imun dan terapi gen. Terapi kombinasi bertujuan untuk menekan replikasi virus sebanyak mungkin, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kelangsungan hidup pasien. Namun, terapi ini tidak dapat mematikan virus itu sepenuhnya.
Terapi sel imun hanya dapat mengidentifikasi dan mengeliminasi sel-sel yang sedang aktif mereplikasi virus, sementara sel-sel terinfeksi yang tidak aktif (dorman) tidak mengalami perubahan. Terapi gen yang ada saat ini, seperti terapi gen menggunakan adeno-associated virus sebagai vektor pengantar, memiliki kelemahan seperti kemampuan penargetan yang buruk dan toksisitas akibat dosis berlebih.
Dalam penelitian WUST ini, yang hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Molecular Therapy, tim yang dipimpin oleh Gu Chaojiang mengembangkan sistem pengiriman CRISPR-Cas12a tertarget yang dimediasi oleh eksosom (exosome-mediated targeted CRISPR-Cas12a delivery system/EMT-Cas12a) dengan berdasarkan eksosom yang direkayasa.
Eksosom merupakan vesikel-vesikel kecil yang dihasilkan oleh sel, yang membawa informasi biologis seperti protein dan RNA. Eksosom berfungsi sebagai ‘kurir’ antarsel. Cas12a, yang sering disebut sebagai ‘gunting gen’, merupakan alat penyunting gen yang mampu memotong DNA secara terpresisi.
Terapi baru ini menggunakan eksosom untuk mengantarkan Cas12a ke dalam sel-sel guna mendeteksi virus HIV secara akurat, termasuk HIV laten, dan mengiris genomnya, sehingga mencapai penyembuhan fungsional untuk AIDS. Terapi ini menawarkan keunggulan seperti kemampuan penargetan yang kuat, tingkat keamanan yang tinggi, dan kemampuan untuk melakukan pemotongan kolaboratif secara berulang.
Dalam eksperimen yang dilakukan terhadap tikus terinfeksi HIV dan sampel darah yang diambil dari pasien AIDS, terapi ini menunjukkan kemampuan yang kuat dalam menumpas virus dan memulihkan sistem kekebalan tubuh. Dalam satu kelompok eksperimental, penumpasan virus total teramati pada dua dari tiga tikus.
Terapi ini telah lolos tinjauan etika medis dan memasuki tahap penelitian klinis, ungkap para peneliti.
Laporan: Redaksi


.jpg)








