Banner

Pemimpin tertinggi Iran dukung Pezeshkian sebagai presiden baru

Masoud Pezeshkian menghadiri sebuah kampanye pemilihan umum di Teheran, Iran, pada 3 Juli 2024. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei secara resmi mendukung Pezeshkian sebagai presiden kesembilan Iran pada Ahad (28/7). (Xinhua/Shadati)

Masoud Pezeshkian diumumkan sebagai presiden baru Iran pada 6 Juli lalu menyusul kemenangannya dalam putaran kedua bersaing dengan Saeed Jalili, mantan kepala negosiator perundingan nuklir.

 

Teheran, Iran (Xinhua/Indonesia Window) – Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada Ahad (28/7) secara resmi mendukung Masoud Pezeshkian sebagai presiden kesembilan Iran.

Dalam sebuah upacara yang digelar di Teheran, ibu kota Iran, Khamenei mendukung dekret yang dikeluarkan oleh Presiden Interim Iran Mohammad Mokhber dan menyerahkannya kepada Pezeshkian, secara resmi menyetujuinya sebagai presiden baru negara tersebut.

Pezeshkian diumumkan sebagai presiden baru Iran pada 6 Juli lalu menyusul kemenangannya dalam putaran kedua bersaing dengan Saeed Jalili, mantan kepala negosiator perundingan nuklir.

Berbicara pada upacara tersebut, Khamenei mengatakan bahwa Iran telah berhasil melewati “ujian penting” dalam pemilihan presiden ke-14 dan telah melakukan tugas-tugas berat untuk menegakkan sistem demokrasi yang sehat dan kompetitif.

Khamenei meminta pemerintahan baru untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia Iran untuk melakukan hal-hal besar, menyerukan persatuan dan kerja sama yang lebih besar di antara berbagai pilar negara, termasuk pemerintahan, peradilan, parlemen, dan angkatan bersenjata.

Pemimpin Iran itu menyebut penyelesaian masalah ekonomi sebagai prioritas utama negara saat ini, menyerukan peningkatan nilai mata uang nasional dan produksi dalam negeri, menarik investasi, serta meningkatkan atmosfer bisnis.

Dia mendesak untuk lebih mengandalkan kemampuan domestik dan penggunaan interaksi serta kapasitas internasional sambil memperingatkan agar tidak mengaitkan nasib masalah dalam negeri dengan isu-isu luar negeri.

Terkait prioritas kebijakan luar negeri Iran, dia menyerukan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara yang suportif, meningkatkan hubungan dengan negara-negara tetangga, negara-negara Asia dan Afrika, serta mengambil pendekatan aktif terhadap perkembangan global dan regional.

Berbicara pada upacara setelah menerima dekret tersebut, Pezeshkian menekankan bahwa melayani rakyat Iran harus menjadi prioritas dan agenda utama dalam pemerintahannya.

Dia menambahkan bahwa rakyat Iran, dengan memberikan suara untuk mendukung “perubahan,” telah menyerahkan tanggung jawab yang berat kepadanya, yang praktis telah dimulai sejak “hari ini.”

Pezeshkian menegaskan kembali komitmennya untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan umum yang diperkenalkan oleh pemimpin tertinggi dan mewujudkan tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh lembaga Islam Iran, termasuk rencana pembangunan budaya, sosial, dan ekonomi ketujuh.

Selain itu, Pezeshkian juga menyoroti pentingnya mencapai persatuan nasional dan mempromosikan masyarakat yang taat hukum.

Setelah penyampaian dukungan tersebut, upacara pengambilan sumpah presiden baru dijadwalkan pada Selasa (30/7).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan