Masjid di Polandia yang terbuat dari kayu dan telah berusia sekitar 200 tahun, di Desa Kruszyniany, Provinsi Podlaskie (sebelah timur laut Polandia), menjadi bukti kedekatan Polandia dengan komunitas Muslim.
Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah masjid berusia sekitar 200 tahun yang terbuat dari kayu di Desa Kruszyniany, Provinsi Podlaskie (sebelah timur laut Polandia), yang berbatasan dengan Belarusia, menjadi bukti kedekatan Polandia dengan komunitas Muslim.
“Kita tidak punya banyak bangunan seperti ini. Bangunan ini sangat unik karena terbuat dari kayu. Kita tahu bahwa kayu sangat mudah terbakar atau hancur. Tapi masjid kayu ini tetap berdiri selama 200 tahun,” kata Wakil Kepala Badan Investasi dan Perdagangan Polandia di Jakarta, Cezary Filipek, dalam wawancara dengan Indonesia Window di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan, keberadaan masjid kayu tersebut (wooden mosque), yang hingga kini masih digunakan oleh komunitas Muslim minoritas di daerah tersebut, menunjukkan bahwa Polandia yang lebih dari 90 persen penduduknya memeluk Katolik, adalah masyarakat yang terbuka dan toleran.
“Selama 200 tahun berdiri, tidak ada yang menyerang masjid ini atau mencoba menghancurkannya. Ini terjadi di Polandia yang mayoritas beragama Katolik,” tutur Filipek, seraya mengatakan, “Kami memiliki kekayaan tradisional yang sangat panjang. Kami Katolik tapi kami sangat beragam.”
Keragaman budaya Polandia, menurut Kepala Badan Investasi dan Perdagangan Polandia di Jakarta, Jacek Kołomyjec, menjadi salah satu kesamaan dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dengan luas wilayah yang luas.
Guna mempromosikan budaya dan ekonomi Polandia di Indonesia, Kedutaan Besar Polandia di Jakarta menggelar Poland Festival 2022 di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Sanur, Bali, dari 17 Oktober hingga 6 November 2022.
“Mengenai people-to-people contact, selama Poland Festival kami mempromosikan makanan khas Polandia dengan menghadirkan juru masak Polandia untuk masyarakat Indonesia, mengadakan kursus singkat belajar Bahasa Polandia bekerja sama dengan universitas-universitas Indonesia, dan program pertukaran pelajar yang telah berlangsung beberapa tahun,” terang Kołomyjec.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa hubungan masyarakat Indonesia dan Polandia juga mencakup pertukaran teknologi, dengan kerja sama antara Polish Institute of Technology dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, kata Kołomyjec, hubungan budaya antara kedua negara juga semakin kuat dengan makin banyaknya wisatawan Polandia yang berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia.
“Bali tentunya telah menjadi tujuan wisata yang sangat populer di kalangan masyarakat Polandia. Tapi, baru-baru saat kami berada di Bandung, kami berjumpa dengan sekelompok wisatawan Polandia yang menjelajahi Jawa dengan menumpang kereta api, mulai dari Jakarta, Bandung dan Yogyakarta, dan seterusnya,” tuturnya.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya juga ingin mengenalkan Polandia kepada masyarakat Indonesia sebagai tujuan wisata, khususnya di Eropa Tengah.
Laporan: Redaksi