Perguruan Mathla’ul Anwar datangkan guru dari Singapura

Pendidik dari Singapura Ummi Khadijah (kiri) saat bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mathla’ul Anwar pada pembukaan pelatihan bagi guru Mathla’ul Anwar Global School (MAGS) di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi, Banten baru-baru ini. (Foto: Humas Mathla’ul Anwar)

MAGS menyusun program English Environment atau lingkungan sekolah yang berbahasa Inggris dengan harapan semua siswa-siswinya terbiasa menggunakan bahasa internasional tersebut setara dengan pelajar di Singapura.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Perguruan Mathla’ul Anwar di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terus meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melanjutkan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya dengan Ummi Khadijah Abu Bakar, seorang pendidik warga Singapura yang membantu Mathla’ul Anwar Global School (MAGS) secara volunteer (suka rela)

Direktur MAGS, Husnul Mubarak dalam perbincangan dengan wartawan, Ahad (4/8) di Menes mengemukakan, Ummi Khadijah datang setiap empat bulan sekali ke MAGS untuk memberikan pelatihan bagi semua guru di lembaga pendidikan tersebut dan pengajar yang lain seperti di Tahfidz Qur’an Mathla’ul Anwar (Taqurma), MTs Mathla’ul Anwar, dan TK Mathla’ul Anwar.

“Setiap kunjungan, Ummi tinggal selama tiga sampai empat hari di lingkungan Mathla’ul Anwar. Biasanya beliau meminta tinggal di asrama Taqurma. Mungkin karena alamnya yang hijau dan asri,” katanya.

Husnul menuturkan, Ummi asal Singapura yang berbicara Bahasa Inggris itu menjadi inspirasi bagi MAGS sebagai sekolah global dan dapat mewujudkan misi lembaga pendidikan tersebut yang siswa-siswinya memiliki kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu ciri global.

Dengan kehadiran Ummi setiap empat bulan sekali itu, MAGS menyusun program English Environment atau lingkungan sekolah yang berbahasa Inggris dengan harapan semua siswa-siswinya terbiasa menggunakan bahasa internasional tersebut setara dengan pelajar di Singapura.

Keinginan MGAS itu mendapatkan dukungan positif dari Ketua Perguruan Mathla’ul Anwar Mohammad Zen yang mengatakan, program ini merupakan kelanjutan kerjasama Mathla’ul Anwar dengan Singapura yang sudah dimulai sejak 2012 saat MAGS didirikan.

MAGS itu sendiri adalah proyek percontohan sekolah global Mathla’ul Anwar yang pada awal pendiriannya dibantu oleh salah satu yayasan pendidikan terkemuka di Singapura, Temasek Foundation.

Dalam perjalanan selama dua belas tahun ini MAGS melanjutkan sendiri programnya berhubung bantuan dari Temasek telah berakhir, karenanya sekolah tersebut kemudian menggandeng volunteer berbahasa Inggris guna menciptakan budaya menggunakan bahasa internasional itu yang semakin baik.

Program ini mendapatkan dukungan dari warga Singapura lainnya yang juga seorang pendidik yaitu Mr. Henry Tan dengan memberikan donasi setiap bulan kepada lima guru yang terpilih dengan harapan menjadi pelopor dalam penggunaan Bahasa Inggris di ingkungan MAGS.

Dukungan Mr. Henry Tan ini sejalan dengan kehadiran Ummi sehingga program tersebut semakin kuat dan lengkap.

Ummi Khadijah dalam setiap kunjungannya melakukan pelatihan serta observasi di kelas untuk memberikan feedback (masukan) dan evaluasi mengenai efektivitas  guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.

Menurut Zen, target dari program tersebut adalah menjadikan siswa MAGS memiliki kemampuan yang setara dengan siswa seusia di Singapura, dan untuk mewujdukannya, setiap tahun sekolah itu menyelenggarakan studi banding ke negara jiran tersebut.

Kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi dan para orang tua mereka itu dilakukan untuk memberikan pengalaman global kepada para pelajar tersebut, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri sebagai siswa global.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan