Lengkuas si bumbu Nusantara yang bisa jadi ‘obat masa depan’
Lengkuas efektif untuk mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan imun, menjaga kulit, bahkan menekan mediator inflamasi pada penyakit serius seperti hepatitis dan arthritis.
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Selama ini lengkuas mungkin hanya kita kenal sebagai bumbu dapur untuk membuat hidangan rendang, soto, atau pepes agar terasa lebih nendang.
Tapi siapa sangka, rempah yang akrab dengan keseharian orang Indonesia ini ternyata menyimpan potensi besar sebagai bahan baku obat modern yang bisa bersaing di pasar global.
Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Afi Candra Trinugraha, mengungkapkan bahwa lengkuas (Alpinia galanga) mengandung sederet senyawa bioaktif penting, mulai dari galangin, flavonoid, hingga minyak atsiri.
“Senyawa-senyawa ini terbukti punya aktivitas antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan,” jelasnya dalam sebuah forum riset di Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (26/9), dikutip dari situs jejaring BRIN.
Artinya, lengkuas bukan hanya bisa memperkaya cita rasa masakan, tapi juga efektif untuk mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan imun, menjaga kulit, bahkan menekan mediator inflamasi pada penyakit serius seperti hepatitis dan arthritis.
“Khasiat ini memperkuat posisi lengkuas sebagai tanaman rempah bernilai tinggi untuk dikembangkan jadi bahan obat,” tambah Afi.
Bayangkan saja, rempah yang sering kita anggap sepele ini ternyata bisa dikembangkan di banyak lini industri. Dalam pangan, lengkuas bisa diolah menjadi bahan tambahan fungsional. Dalam farmasi, ia dapat menjadi dasar pembuatan obat herbal modern. Bahkan di ranah kecantikan, ekstrak lengkuas punya peluang besar hadir sebagai bahan kosmetik alami untuk perawatan kulit.
“Sekarang waktunya masyarakat melihat lengkuas bukan sekadar bumbu pelengkap, tapi sebagai bahan alami yang berperan penting dalam gaya hidup sehat,” tegas Afi.
Tak berhenti di situ, riset berkelanjutan tentang lengkuas diharapkan mampu mendorong inovasi produk kesehatan berbasis kearifan lokal sekaligus memperkuat daya saing industri nasional. Lebih jauh lagi, lengkuas berpotensi menjadi komoditas unggulan yang menopang ketahanan pangan dan kesehatan, sekaligus mendukung kemandirian bahan baku obat di Indonesia.
“Peneliti, industri, dan masyarakat harus bergandengan tangan agar manfaat lengkuas bisa dirasakan lebih luas,” ujarnya.
Lengkuas akhirnya bukan hanya cerita warisan nenek moyang di dapur, tetapi bukti nyata bagaimana tradisi bisa berpadu dengan sains modern. Dari sekadar bumbu masakan, kini ia melangkah lebih jauh menjadi kandidat ‘obat masa depan’ yang bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Laporan: Redaksi

.jpg)








