Pesantren Al WAFI diharapkan lahirkan generasi Islam baru Indonesia

Leadership dan entrepreneurship merupakan dua keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi masa kini guna menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin kompetitif.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) –  Pesantren Al WAFI diharapkan melahirkan generasi Islam baru Indonesia – yang berasal dari kelas menengah ke atas – yang lebih baik dalam berkarier maupun berbisnis, kata seorang pengusaha bidang transportasi logistik udara dari Papua.

“Kalian diharapkan menjadi generasi Islam baru Indonesia, yang tidak saja matematikanya bagus, fisika excellent, tapi juga hafal Al-Qur’an, hafal hadits, paham hukum dan fiqih,” kata Direktur Utama PT Unitrade Persada Nusantara, Satya Graha Utama, saat memberi pembekalan kepada siswa-siswa Pesantren Al WAFI di Depok, Jawa Barat, Rabu.

Pembekalan siswa tersebut menyoroti tema besar ‘Leadership dan Entrepreneurship’, yang menurut pengusaha asal Papua itu merupakan dua keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi masa kini guna menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin kompetitif.

“Leadership atau kepemimpinan harus dibangun sejak dini. Sederhananya, leadership itu adalah mengambil tanggung jawab lebih dibandingkan orang lain dan dibarengi dengan sikap berkorban demi orang lain, atau mengutamakan orang lain ketimbang mendahulukan kepentingan diri sendiri,” jelas Satya.

Dia melanjutkan, kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam membangun entrepreneurship atau kewirausahaan, mulai dari merintis perusahaan, mempertahankannya di tengah berbagai tantangan, hingga menumbuhkan perusahaan berikut sumber daya manusia yang menopang usaha tersebut.

Satya yang telah merintis perusahaan transportasi logistik udara di Papua sejak 2009 tersebut menekankan bahwa leadership dan entrepreneurship bisa dan harus dipelajari dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari.

“Setiap peristiwa dalam kehidupan kita pasti mengandung hikmah yang baik, yang harus menjadi pembelajaran buat kita melangkah di tahap berikutnya. Jangan sia-siakan kesempatan untuk belajar dari setiap kejadian,” tuturnya, seraya menekankan bawah proses dan metode yang efektif untuk membangun leadership dan entrepreneurship adalah dengan ‘learning by doing’ (belajar dengan melakukan).

Pembekalan siswa yang disampaikan oleh ahli dan praktisi dengan beragam latar belangkang menjadi agenda rutin Pesantren Al WAFI dengan tujuan memperkaya wawasan para siswa, terutama bagi mereka yang akan lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Laporan: Redaksi