Latihan militer gabungan China-Laos diselenggarakan dengan skenario serangan gabungan terhadap kelompok kriminal bersenjata transnasional yang berbasis di pegunungan hutan.
Vientiane, Laos (Xinhua) – China dan Laos meluncurkan latihan militer gabungan pada Kamis (11/5) di Akademi Kommadam Angkatan Bersenjata Rakyat Laos (Lao People’s Armed Forces/LPAF) di Laos, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kedua militer dalam melawan terorisme.
Mayor Jenderal Yang Wenlin, Wakil Komandan Angkatan Darat Grup ke-75 Komando Palagan Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China, mengatakan bahwa latihan gabungan China-Laos Friendship Shield-2023 berfungsi sebagai platform untuk bertukar pengalaman antara kedua militer, serta sebagai langkah konkret untuk memperdalam persahabatan dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
Upacara peluncuran itu juga dihadiri oleh Mayor Jenderal Phanseng Bounphanh, Wakil Kepala Staf Umum LPAF, serta Duta Besar China untuk Laos Jiang Zaidong.
Latihan gabungan tersebut diselenggarakan dengan skenario serangan gabungan terhadap kelompok kriminal bersenjata transnasional yang berbasis di pegunungan hutan.
Latihan itu juga mencakup penembakan senjata, pelatihan individu yang komprehensif, taktik detasemen, dan dukungan layanan tempur.
Selama latihan tersebut, berbagai kegiatan seperti pertandingan bola basket, tarik tambang, dan pertunjukan budaya akan diselenggarakan oleh para prajurit yang berpartisipasi untuk mempererat persahabatan antara kedua militer.
Latihan gabungan itu diluncurkan untuk memperkuat kerja sama pertahanan antara China dan Laos di bawah pernyataan gabungan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak guna membangun komunitas China-Laos dengan masa depan bersama.
Laporan: Redaksi