Larangan impor produk Taiwan oleh China, termasuk minuman beralkohol tertentu, dianggap melanggar norma-norma Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan “membuat peraturannya sendiri” dan “mencampuri perdagangan melalui sarana administratif”, menurut Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang.
Jakarta (Indonesia Window) – Perdana Menteri Taiwan pada Ahad menuduh China melanggar aturan perdagangan internasional dan ‘mendiskriminasi’ Pulau Formosa setelah menghentikan lebih banyak impor dari Taiwan.
Menurut Kementerian Keuangan Taiwan, otoritas bea cukai China “tiba-tiba menangguhkan” impor minuman beralkohol tertentu dari pulau itu pada hari Jumat (9/12).
Dikatakan bahwa langkah itu terkait dengan peraturan yang diberlakukan Beijing pada 1 Januari lalu yang mewajibkan semua eksportir makanan dan minuman beralkohol yang mengirim barang ke negara itu agar terdaftar di bea cukai China. Sementara, seberapa perusahaan Taiwan masih dalam peninjauan.
Perdana Menteri Su Tseng-chang menuduh Beijing melanggar norma-norma Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan “membuat peraturannya sendiri” dan “mencampuri perdagangan melalui sarana administratif”.
China “sangat keras terhadap Taiwan dan terutama mendiskriminasi Taiwan… Mereka telah meminta Taiwan untuk melakukan ini dan melakukan itu,” katanya kepada wartawan pada Ahad.
Taiwan berencana untuk mengajukan banding ke WTO dan akan membantu bisnis yang terkena dampak tindakan China tersebut, tambahnya.
Beijing mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya untuk diambil suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.
Hal itu telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik dan ekonomi di pulau itu sejak pemilihan Presiden Tsai Ing-wen tahun 2016. China sebelumnya telah melarang impor produk lain dari pulau itu karena hubungan yang memburuk.
China memberlakukan larangan baru pada impor buah dan ikan tertentu sebagai pembalasan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei pada bulan Agustus lalu, yang memicu tanggapan keras dari Beijing dan serangkaian latihan militer.
Setahun sebelumnya, larangan impor produk Taiwan berupa nanas diberlakukan setelah otoritas China mengklaim telah menemukan hama dalam pengiriman, tepat saat panen tahunan sedang berlangsung.
Menurut Kantor Berita Pusat semi-resmi Taiwan, 11 dari 28 produk bir dan penyulingan yang didaftarkan oleh eksportir Taiwan telah ditangguhkan mulai Jumat (9/12), mengutip Bea Cukai China.
Perusahaan yang terkena dampak termasuk Taiwan Tobacco & Liquor Corp. yang dikelola oleh pemerintah.
Pengiriman 123 dari 354 item minuman lainnya juga telah dihentikan, termasuk dari raksasa makanan Taiwan Uni-President Enterprises, kata laporan itu.
Sumber: AFP; Al Arabiya English
Laporan: Redaksi