Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengembangkan sistem ketenagalistrikan microgrid (skala kecil) berbasis hibrid dari Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil.
“Ini adalah model yang nanti kita coba kembangkan untuk pulau-pulau terpecil. Seluruh sumber-sumber energi yang ada di sana dikumpulkan menjadi satu,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam diskusi daring di Jakarta pada Senin (10/8).
Pembangkit listrik tenaga hibrid tersebut diharapkan menjadi penggerak aktivitas perekonomian masyarakat berbasis kemaritiman.
“Dengan begitu, masyarakat di daerah terpencil bisa mengandalkan sumber-sumber yang ada di daerah mereka untuk mengembangan industri, meningkatkan pendapatan dan laju pertumbuhan ekonomi,” kata Arifin.
Microgrid menawarkan sistem kelistrikan skala kecil dengan menggunakan potensi energi baru dan terbarukan di suatu wilayah.
Sistem tersebut terdiri atas intelligent inventer yang dapat mengkonversi sumber energi DC yang berasal dari surya, air, angin dan biogas untuk pemakaian listrik (AC).
Kelebihan dari sistem itu adalah pasokan yang berlebih akan disimpan di dalam baterai dan dapat digunakan pada saat beban puncak (peak load).
Teknologi tersebut sudah pernah diterapkan di Raja Ampat (Papua) dan Jawa Barat.
Laporan: Redaksi