Banner

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Studi memperkirakan rata-rata orang dewasa menghabiskan sekitar tiga jam setiap hari untuk menggunakan smartphone atau ponsel cerdas mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menemukan bahwa smartphone menjadi penyebab serangkaian masalah modern mulai dari meningkatnya tingkat kecemasan hingga sakit leher. Ini menimbulkan pertanyaan, “Apakah semua orang benar-benar lebih baik beralih kembali ke ponsel flip dan telepon rumah?

Smartphone adalah berkah sekaligus kutukan,” kata pemimpin studi Dr. Julia Brailovskaia dalam rilis Ruhr-Universität Bochum (RUB) Jerman.

Para penulis studi menjawab pertanyaan itu dengan mengumpulkan 619 peserta. Mereka memisahkan para relawan menjadi tiga kelompok, yakni 200 orang diminta untuk menghindari penggunaan smartphone mereka secara total, 226 orang mengurangi penggunaan sehari-hari mereka hanya satu jam, dan 193 orang tetap menggunakan smartphone mereka seperti biasanya.

Para peneliti juga mewawancarai setiap orang tentang kebiasaan gaya hidup mereka secara keseluruhan dan kesehatan mereka pada satu dan empat bulan setelah percobaan berakhir. Lebih khusus lagi, para penulis meneliti seberapa sering para peserta berolahraga, berapa banyak rokok yang mereka hisap setiap hari, seberapa puas dengan hidup yang mereka rasakan, dan apakah mereka merasa depresi atau cemas.

“Kami menemukan bahwa baik kelompok pertama maupun kedua memiliki efek positif pada gaya hidup dan kesehatan mereka,” jelas Dr. Brailovskaia. “Pada kelompok yang mengurangi penggunaan ponsel, efek ini bahkan bertahan lebih lama dan dengan demikian lebih stabil daripada kelompok yang tidak.”

Mengubah kebiasaan menggunakan ponsel hanya selama satu pekan ternyata membuahkan hasil yang bertahan lama di antara para subjek. Bahkan empat bulan kemudian, peserta yang termasuk kelompok pantang menggunakan ponsel hanya menggunakan smartphone mereka rata-rata 38 menit lebih sedikit per hari.

Sementara itu, kelompok ‘kurang satu jam’ menggunakan ponsel mereka sebanyak 45 menit lebih sedikit per hari setelah empat bulan. Kelompok ini juga menunjukkan peningkatan kepuasan hidup, lebih banyak olahraga, dan lebih sedikit depresi, kecemasan, dan penggunaan nikotin.

“Tidak perlu sepenuhnya melepaskan smartphone untuk merasa lebih baik,” Dr. Brailovskaia menyimpulkan. “Mungkin ada waktu penggunaan harian yang optimal.”

Studi ini diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology Applied.

Sumber: https://www.studyfinds.org/

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan