Banner

Kemenlu China: Kunjungan Prabowo ke China tunjukkan tingginya tingkat hubungan China-Indonesia

Foto yang diunggah di akun media sosial X milik Duta Besar China untuk Republik Indonesia (RI) Lu Kang ini memperlihatkan kunjungan Lu Kang diterima oleh Prabowo Subianto, calon presiden RI, di kediamannya di Jakarta pada 18 Februari 2024. (Xinhua)

Kunjungan presiden terpilih Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto ke China, akan dilakukan pada 31 Maret hingga 2 April, atas undangan Presiden China Xi Jinping.

 

Beijing, China (Xinhua) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Rakyat China Lin Jian pada Jumat (29/3) menguraikan pengaturan China untuk menerima kunjungan presiden terpilih Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto ke China, yang akan dilakukan pada 31 Maret hingga 2 April atas undangan Presiden China Xi Jinping.

Menurut Lin, selama kunjungan Prabowo, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Presiden Xi Jinping akan bertemu dengan Prabowo, Perdana Menteri China Li Qiang juga akan mengadakan pertemuan. Pemimpin dari kedua pihak akan menukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama.

Lin menyatakan bahwa baik China maupun Indonesia adalah perwakilan dari negara berkembang yang besar dan utama serta perekonomian emerging dan kedua negara tersebut memiliki persahabatan tradisional, kerja sama kedua belah pihak terus diperdalam.

Selama beberapa tahun terakhir, di bawah panduan strategis dari Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, hubungan kedua negara berkembang dengan momentum yang kuat dan pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama memasuki tahap baru, kata Lin.

Banner

“Presiden terpilih Prabowo memilih China sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah ditetapkan sebagai Presiden terpilih RI, hal ini menunjukkan tingginya tingkat hubungan China-Indonesia,” ujar Lin.

Lin juga menambahkan bahwa China dan Indonesia akan menganggap kunjungan kali ini sebagai kesempatan untuk terus memperkokoh persahabatan tradisional dan memperdalam kerja sama strategis yang komprehensif dan menjadikan hubungan kedua negara sebagai teladan hubungan negara-negara berkembang besar yang berbagi masa depan, bersatu dan berkoordinasi serta mengupayakan pembangunan bersama sehingga menyuntikkan lebih banyak unsur stabilitas dan kekuatan positif bagi pembangunan regional dan global.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan