Banner

China dengan tegas tolak tindakan negatif Jepang di Kuil Yasukuni

Sejumlah orang membunyikan Lonceng Perdamaian di Balai Peringatan Korban Pembantaian Nanjing oleh pasukan Jepang di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 September 2023. (Xinhua/Li Bo)

Kuil Yasukuni merupakan sarana spiritual dan simbol militer Jepang yang bertanggung jawab atas perang agresi, dengan menjadi tempat penghormatan bagi 14 terpidana kejahatan perang Kelas A yang paling bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan selama perang agresi itu.

 

Beijing, China (Xinhua) – China dengan tegas menolak tindakan negatif Jepang terkait Kuil Yasukuni dan mengambil langkah diplomatik serius terhadap Jepang, demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Wang Wenbin pada Senin (22/4).

Dilaporkan bahwa ‘Ritual Musim Semi Tahunan’ di Kuil Yasukuni dimulai pada 21 April. Pada hari itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, bersama ketua Dewan Perwakilan Rakyat Jepang dan presiden Dewan Penasihat Jepang, memberikan persembahan dalam ritual di Kuil Yasukuni. Sejumlah anggota kabinet lainnya juga berkunjung dan memberikan penghormatan kepada kuil tersebut.

Ketika diminta mengomentari tindakan para pejabat Jepang tersebut dalam konferensi pers harian, Wang mengatakan bahwa Kuil Yasukuni merupakan sarana spiritual dan simbol militer Jepang yang bertanggung jawab atas perang agresi. Kuil itu menjadi tempat penghormatan bagi 14 terpidana kejahatan perang Kelas A yang paling bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan selama perang agresi itu.

Wang mengatakan bahwa China dengan tegas menolak tindakan negatif Jepang terkait Kuil Yasukuni, seraya menyatakan bahwa Kemenlu China dan kedutaan besarnya di Jepang telah mengambil langkah diplomatik serius terhadap Jepang.

Banner

“China mendesak Jepang untuk dengan sungguh-sungguh menghormati perkataan dan komitmennya dalam menerima dengan jujur dan melakukan refleksi pada sejarah agresinya, menghentikan militerisme, serta mendapatkan kepercayaan dari negara-negara tetangga Asia dan masyarakat internasional melalui aksi nyata,” ujarnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan