Banner

Jajak pendapat sebut kriminalitas jadi isu mendesak bagi para pemilih AS

Sejumlah petugas polisi berjaga-jaga di luar gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) di Washington DC, AS, pada 29 Juni 2023. (Xinhua/Liu Jie)

Kriminalitas di Amerika Serikat menjadi salah satu kekhawatiran utama bagi banyak orang di negara tersebut, dengan kasus pembunuhan naik hampir 15 persen pada 2023, dibandingkan tahun lalu.

 

New York City, AS (Xinhua) – Kriminalitas menjadi salah satu kekhawatiran utama bagi banyak orang di seluruh Amerika Serikat (AS), dan hal itu terbukti menjadi masalah di ibu kota negara tersebut, seperti dilaporkan NewsNation pada Ahad (30/7).

Tingkat kriminalitas secara keseluruhan di Distrik Columbia meningkat hampir 30 persen pada tahun ini, menurut data yang dirilis oleh kota tersebut pekan lalu. Kasus pembunuhan naik hampir 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut laporan itu.

Wali Kota Washington DC Muriel Bowser dan Dewan kota tersebut terkadang berselisih mengenai undang-undang kejahatan. Anggota Dewan Washington DC Brooke Pinto bersikeras bahwa daerah tersebut berada dalam “keadaan darurat” akibat kejahatan. “Sudah bukan rahasia lagi bagi publik bahwa kita berada dalam keadaan darurat saat ini,” ujar Pinto.

Kedutaan Besar Meksiko bahkan menyuarakan peringatan tentang kriminalitas dan mendesak warga negaranya untuk “berhati-hati” saat mengunjungi Washington DC. Di Capitol Hill, Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin oleh Partai Republik sudah mulai mengutip statistik kejahatan di kota tersebut sembari meninjau undang-undang keamanan publik setempat dengan belum memberikan solusi yang jelas, menurut laporan itu.

Banner

“Ini merupakan tren di seluruh negara ini yang dikhawatirkan oleh para pemilih,” papar laporan tersebut. “Jajak pendapat yang dilakukan oleh NewsNation Decision Desk HQ menemukan bahwa kriminalitas menjadi isu terbesar kedua bagi warga Amerika setelah inflasi. Lebih dari separuh orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa sedikit khawatir akan menjadi korban kejahatan kekerasan.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan