Jakarta (Indonesia Window) – Korea Selatan mengatakan pada Selasa (9/3) bahwa pihaknya berencana membangun fasilitas pengujian baru yang dirancang untuk memverifikasi keamanan produk rumahan antivirus guna memenuhi permintaan yang melonjak di tengah pandemik COVID-19, menurut Kantor Berita Yonhap.
Negeri ginseng itu berencana mengalokasikan anggaran 4,8 miliar won (sekitar 60,4 miliar rupiah) guna membangun infrastruktur untuk menguji produk, seperti pembersih tangan dan masker pelindung, di bawah kerja sama dengan Lembaga Pengujian dan Penelitian Korea, menurut Badan Teknologi dan Standar Korea.
Proyek tersebut dilakukan karena Korea Selatan kekurangan infrastruktur untuk menguji keamanan produk antivirus, meskipun terjadi pandemik COVID-19 yang berkepanjangan.
“Fasilitas tersebut tidak hanya akan melindungi konsumen dari produk antivirus yang tidak sah, tapi juga akan membantu meningkatkan daya saing produk buatan Korea Selatan di pasar luar negeri,” kata badan teknologi.
Badan tersebut mengatakan akan menerbitkan sertifikat yang dapat diakui secara global untuk produk yang memenuhi syarat guna mempromosikan ekspor.
Ekspor pembersih tangan Korea Selatan mencapai 250 juta dolar AS (sekira 3,5 triliun rupiah) selama periode Januari-Agustus 2020, atau melonjak sebesar 6.100 persen per tahun, menurut data yang dikumpulkan oleh Badan Promosi Investasi Perdagangan Korea.
Pengiriman masker pelindung juga melonjak 385 persen selama periode tersebut mencapai 520 juta dolar AS (sekitar 7,4 triliun rupiah).
Laporan: Redaksi