Banner

Jubir Kemenlu China: Upaya China dan AS diperlukan untuk pulihkan hubungan

Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Bali pada 14 November 2022. (Xinhua/Li Xueren)

Konsensus China dan AS yang dicapai oleh dua kepala negara tersebut pada pertemuan di sela-sela KTT G20 Bali diharapkan menjadi pedoman utama untuk menstabilkan dan mengembangkan hubungan bilateral ke jalur yang benar.

 

Beijing, China (Xinhua) – China menyerukan komunikasi dan kerja sama yang ditingkatkan antara China dan Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang benar, kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyusul pembicaraan terbaru antara pejabat dari kedua negara.

Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) China Xie Feng menggelar pembicaraan dengan Asisten Menlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink dan Direktur Senior Urusan China di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Laura Rosenberger di Kota Langfang di dekat Beijing dari 11 hingga 12 Desember.

China mengatakan bahwa kedua pihak harus menerapkan implementasi konsensus penting yang dicapai oleh dua kepala negara tersebut di Bali sebagai pedoman utama untuk menstabilkan dan mengembangkan hubungan bilateral pada tahap selanjutnya, ujar Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin saat dimintai informasi lebih lanjut soal pembicaraan itu.

China menyerukan kedua pihak agar memperkuat komunikasi, menjalin kerja sama yang saling menguntungkan, dan mengelola perbedaan secara memadai untuk mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang benar, imbuh Wang.

Banner

China menyerukan penolakan mentalitas menang-kalah (zero-sum) ala Perang Dingin, menentang konfrontasi ideologis dan blok, mengakhiri upaya pemisahan (decoupling), pemutusan rantai pasokan, dan penindasan teknologi, kata Wang.

Terkait masalah Taiwan, China mendesak AS untuk mengambil tindakan konkret guna mematuhi prinsip Satu China dan tiga komunike bersama China-AS, tutur Wang.

China menyatakan bahwa pihaknya tidak menghindari atau takut terhadap persaingan. Namun, pihaknya menentang penggunaan persaingan untuk mendefinisikan hubungan China-AS, dan menentang upaya AS dalam membendung China atas nama persaingan, kata sang jubir.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan