Konflik Sudan melibatkan bentrokan militer antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) menyusul ketegangan berhari-hari antara pemimpin kedua belah pihak yang dulunya pernah bersekutu itu.
Kairo, Mesir (Xinhua) – Mesir telah menerima lebih dari 16.000 warga asing yang melarikan diri dari konflik mematikan di negara tetangganya, Sudan, termasuk lebih dari 14.000 warga Sudan, kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir dalam sebuah pernyataan pada Kamis (27/4).
Warga asing non-Sudan berasal dari 50 negara dan enam organisasi internasional, kata Ahmed Abu Zeid, juru bicara Kemenlu Mesir, dalam pernyataan tersebut.
“Mesir terus berupaya sepanjang waktu untuk memfasilitasi masuknya warga yang melarikan diri dari bentrokan militer di Sudan, berusaha meringankan penderitaan mereka, dan memberi mereka bantuan kemanusiaan yang diperlukan,” kata Abu Zeid.
Hingga Rabu (26/4), Mesir telah berhasil mengevakuasi 2.679 warganya dari Sudan, tunjuk data resmi Mesir.
Sejak pertengahan April, Sudan terperosok ke dalam bentrokan militer antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) menyusul ketegangan berhari-hari antara pemimpin kedua belah pihak yang dulunya pernah bersekutu itu.
Sejauh ini, sedikitnya 459 orang tewas dan lebih dari 4.000 lainnya terluka dalam konflik di Sudan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Laporan: Redaksi