Banner

Jubir China: Veto AS picu situasi yang lebih buruk di Gaza

Anak-anak melewati reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 21 Februari 2024. Jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza bertambah menjadi 29.313, dengan 69.333 orang lainnya terluka, seiring berlanjutnya konflik Israel-Hamas, ungkap Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas dalam pernyataan persnya pada Rabu (21/2). Dalam 24 jam terakhir, militer Israel telah menyebabkan 118 warga Palestina tewas dan 163 lainnya luka-luka di wilayah kantong pesisir tersebut, imbuh pernyataan itu. (Xinhua/Khaled Omar)

Konflik Palestina-Israel yang berlarut-larut telah mengakibatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan sangat berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional.

 

Beijing, China (Xinhua) – Berbagai pihak, termasuk China, menyatakan kekecewaan dan ketidakpuasan mereka terhadap Amerika Serikat (AS) yang kembali memveto draf resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, seperti diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Rabu (21/2).

“Veto AS menyebabkan situasi di Gaza menjadi lebih berbahaya,” ujar Mao dalam sebuah konferensi pers harian saat ditanya soal penentangan AS dalam voting resolusi yang disusun oleh Aljazair itu. Menurut laporan tersebut, ini merupakan ketiga kalinya AS melakukan veto terhadap draf resolusi yang berkaitan dengan konflik Gaza.

Mao mengatakan bahwa konflik Palestina-Israel yang berlarut-larut telah mengakibatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan sangat berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional. DK PBB harus segera mengambil tindakan guna mewujudkan gencatan senjata, ujar Mao.

Konflik Palestina-Israel
Warga Palestina mengantre untuk membeli roti di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 19 Februari 2024. Selama beberapa pekan terakhir, Israel telah menunjukkan niatnya untuk melakukan operasi darat di Rafah, kota paling selatan di Gaza, untuk ‘menghabisi’ Hamas dan menyelamatkan sandera Israel. Invasi yang akan datang ini dirasa sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat internasional. Beberapa negara telah bersuara menentang hal tersebut, memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan di daerah kantong pesisir itu. (Xinhua/Yasser Qudih)

Draf resolusi yang diajukan oleh Aljazair atas nama negara-negara Arab itu menuntut gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan secepatnya atas semua sandera, jaminan akses untuk suplai bantuan kemanusiaan, dan penolakan atas pengungsian paksa, ujar Mao.

Banner

Mengingat situasi yang sangat mendesak dan berdasarkan persyaratan minimum kemanusiaan, draf resolusi tersebut didukung oleh sebagian besar anggota DK PBB, dan China telah memberikan suara untuk mendukungnya, tambah Mao.

Dikatakan Mao, China siap bekerja sama dengan seluruh pihak dalam komunitas internasional untuk mendorong DK PBB mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab dan berarti serta bekerja tanpa henti guna mewujudkan gencatan senjata di Gaza secepatnya, meringankan situasi kemanusiaan, mendorong implementasi solusi dua negara, serta mencapai perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan