Konflik Palestina-Israel yang berlarut-larut telah mengakibatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan sangat berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional.
Beijing, China (Xinhua) – Berbagai pihak, termasuk China, menyatakan kekecewaan dan ketidakpuasan mereka terhadap Amerika Serikat (AS) yang kembali memveto draf resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, seperti diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Rabu (21/2).
“Veto AS menyebabkan situasi di Gaza menjadi lebih berbahaya,” ujar Mao dalam sebuah konferensi pers harian saat ditanya soal penentangan AS dalam voting resolusi yang disusun oleh Aljazair itu. Menurut laporan tersebut, ini merupakan ketiga kalinya AS melakukan veto terhadap draf resolusi yang berkaitan dengan konflik Gaza.
Mao mengatakan bahwa konflik Palestina-Israel yang berlarut-larut telah mengakibatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan sangat berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional. DK PBB harus segera mengambil tindakan guna mewujudkan gencatan senjata, ujar Mao.
Draf resolusi yang diajukan oleh Aljazair atas nama negara-negara Arab itu menuntut gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan secepatnya atas semua sandera, jaminan akses untuk suplai bantuan kemanusiaan, dan penolakan atas pengungsian paksa, ujar Mao.
Mengingat situasi yang sangat mendesak dan berdasarkan persyaratan minimum kemanusiaan, draf resolusi tersebut didukung oleh sebagian besar anggota DK PBB, dan China telah memberikan suara untuk mendukungnya, tambah Mao.
Dikatakan Mao, China siap bekerja sama dengan seluruh pihak dalam komunitas internasional untuk mendorong DK PBB mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab dan berarti serta bekerja tanpa henti guna mewujudkan gencatan senjata di Gaza secepatnya, meringankan situasi kemanusiaan, mendorong implementasi solusi dua negara, serta mencapai perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di Timur Tengah.
Laporan: Redaksi