Konflik di Ukraina juga memperburuk ketidakstabilan regional serta memicu ketegangan dan perpecahan global, sekaligus mengalihkan perhatian dan sumber daya dari krisis lain dan isu-isu global yang mendesak.
PBB (Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (22/2) memperingatkan bahwa eskalasi konflik di Ukraina merupakan “bahaya yang jelas dan nyata.”
“Selama setahun terakhir, kita tak hanya menyaksikan penderitaan dan kehancuran yang meluas, tetapi kini semakin jelas betapa situasinya dapat menjadi lebih buruk. Kemungkinan konsekuensi yang muncul dari konflik yang bertambah parah ini adalah bahaya yang jelas dan nyata,” ujar Guterres pada sesi khusus darurat Majelis Umum PBB yang dilanjutkan kembali.
Konflik di Ukraina juga memperburuk ketidakstabilan regional serta memicu ketegangan dan perpecahan global, sekaligus mengalihkan perhatian dan sumber daya dari krisis lain dan isu-isu global yang mendesak, lanjutnya.
“Sementara itu, kita telah mendengar ancaman implisit untuk menggunakan senjata nuklir. Apa yang disebut penggunaan senjata nuklir secara taktis sama sekali tidak dapat diterima. Kini adalah saatnya untuk mundur dari tepi jurang,” ungkapnya.
Guterres menyerukan perdamaian.
Rakyat Ukraina sangat menderita. Rakyat Ukraina, Rusia, dan masyarakat lainnya membutuhkan perdamaian, kata Guterres. “Meski prospek terlihat suram hari ini, kita semua harus bekerja, menyadari bahwa perdamaian sejati dan abadi harus didasarkan pada Piagam PBB dan hukum internasional.”
Semakin lama pertempuran berlanjut, maka pekerjaan ini akan semakin sulit, tutur Guterres memperingatkan. “Kita tidak dapat menyia-nyiakan waktu yang ada.”
Sesi khusus darurat ke-11 Majelis Umum PBB dilanjutkan kembali pada Rabu di saat konflik antara Rusia dan Ukraina mendekati satu tahun peringatannya.
Laporan: Redaksi