Banner

Parlemen Eropa setujui masa jabatan kedua von der Leyen sebagai ketua Komisi UE

Ursula von der Leyen (tengah) menyampaikan pernyataan di kantor pusat Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, pada 18 Juli 2024. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Komitmen iklim von der Leyen membuat dirinya mendapatkan dukungan krusial dari anggota parlemen Hijau, yang sebelumnya ragu untuk mendukungnya.

 

Strasbourg, Prancis (Xinhua/Indonesia Window) – Parlemen Eropa pada Kamis (18/7) menyetujui pencalonan Ursula von der Leyen dari Jerman untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai presiden Komisi Eropa.

Von der Leyen mengantongi 401 suara dari parlemen yang memiliki 720 kursi, melampaui level mayoritas yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisinya sebagai kepala badan eksekutif Uni Eropa (UE) itu. Dalam pemungutan suara rahasia itu, 284 anggota menolak pencalonannya.

Sebelumnya pada Kamis (18/7), von der Leyen berpidato di Parlemen Eropa, memaparkan prioritasnya untuk periode lima tahun ke depan.

Dia berkomitmen untuk melanjutkan Kesepakatan Hijau Eropa, sebuah kebijakan penting dari masa jabatan pertamanya, yang bertujuan untuk menjadikan Eropa sebagai benua netral iklim pertama per 2050 mendatang. Dia berjanji untuk mengurangi emisi sebesar 90 persen per 2040 dan mengumumkan investasi besar dalam hal infrastruktur dan industri, khususnya di sektor-sektor padat energi.

“Ini akan membantu menciptakan pasar utama dalam segala hal mulai dari baja ramah lingkungan hingga teknologi bersih,” kata von der Leyen dalam pernyataannya.

Komitmen iklim von der Leyen membuat dirinya mendapatkan dukungan krusial dari anggota parlemen Hijau, yang sebelumnya ragu untuk mendukungnya.

Von der Leyen juga mendesak peningkatan investasi di berbagai sektor di Eropa, termasuk pertanian, industri, teknologi digital, dan teknologi strategis. Dia menyerukan penyelesaian Capital Markets Union dan mobilisasi lebih banyak pendanaan swasta.

Menyoroti bahwa tabungan Eropa sejumlah 300 miliar euro atau setara 327,36 miliar dolar AS diarahkan ke pasar luar negeri setiap tahunnya karena pasar modal yang terfragmentasi, dia menuturkan bahwa “hal ini harus berubah,” seraya mengusulkan pembentukan Serikat Tabungan dan Investasi Eropa untuk mendukung perusahaan rintisan dan mendorong pertumbuhan dalam negeri.

Selain itu, dia menegaskan kembali perlunya berinvestasi di sektor keamanan dan pertahanan. “Belanja kita untuk pertahanan terlalu rendah dan tidak efektif. Belanja luar negeri kita terlalu besar. Oleh karena itu, kita harus menciptakan pasar tunggal untuk pertahanan. Kita harus berinvestasi lebih banyak pada kapabilitas pertahanan kelas atas.”

Tidak semua anggota parlemen menunjukkan reaksi positif terhadap pidato von der Leyen. Ewa Zajaczkowska, seorang anggota parlemen dari Polandia, mengkritik presiden terpilih itu dengan menyebut pemilihannya sebelumnya sebagai “kesalahan besar” dan mengklaim bahwa Kesepakatan Hijau Eropa merusak perekonomian dan pertanian Eropa.

Pada langkah berikutnya, von der Leyen akan mengirimkan surat resmi kepada kepala negara atau pemerintahan dari 27 negara anggota UE, mengundang mereka untuk mengajukan kandidat untuk jabatan Komisaris Eropa.

Setelah ‘kelompok’ itu terbentuk, mereka akan menggelar sidang dengar pendapat para calon dan pemungutan suara di parlemen setelah musim panas. Jika disetujui, ke-27 Komisioner tersebut akan segera bertugas dan memulai pekerjaan mereka.

*1 euro = 17.664 rupiah

**1 dolar AS = 16.160

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan