Banner

Komisaris HAM PBB kecam perintah “tidak manusiawi” Israel pindahkan warga Palestina dari Rafah

Sebuah tank Israel terlihat di dekat penyeberangan Shalom Kerem di Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 6 Mei 2024. (Xinhua/Jamal Awad)

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam instruksi Israel yang memerintahkan warga sipil untuk melakukan evakuasi dari Rafah, seraya memperingatkan bahwa tindakan ini akan menyebabkan lebih banyak kematian, penderitaan, dan peningkatan kehancuran dalam situasi yang sudah mengerikan.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk pada Senin (6/5) mengecam instruksi Israel yang memerintahkan warga sipil untuk melakukan evakuasi dari Rafah, seraya memperingatkan bahwa tindakan ini akan menyebabkan lebih banyak kematian, penderitaan, dan peningkatan kehancuran dalam situasi yang sudah mengerikan.

Warga Gaza terus dilanda bom, penyakit, dan bahkan kelaparan. Dan hari ini, mereka diberi tahu bahwa mereka harus pindah lagi seiring dengan meningkatnya operasi militer Israel di Rafah,” kata Turk.

“Ini tidak manusiawi. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional, yang menjadikan perlindungan efektif terhadap warga sipil sebagai perhatian utama mereka,” ujar kepala hak asasi manusia PBB itu.

Komisaris Tinggi Hak Asasi
Orang-orang memeriksa rumah yang hancur di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 6 Mei 2024. (Xinhua/Khaled Omar)

Otoritas PBB telah berulang kali memperingatkan tentang bertambahnya korban sipil sebagai akibat dari aksi pengeboman besar-besaran di Gaza, serta meningkatnya darurat kemanusiaan di wilayah tersebut, dengan kelangkaan akut pasokan-pasokan yang sangat penting.

Banner
Asap mengepul pascaserangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 7 Mei 2024. Sedikitnya 20 warga Palestina tewas dalam serangan udara intensif Israel di Rafah, kata sumber keamanan dan medis Palestina pada Selasa (7/5). (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

“Memindahkan secara paksa ratusan ribu orang dari Rafah ke daerah yang telah rata dengan tanah dan di mana hanya ada sedikit tempat berlindung serta hampir tidak ada akses terhadap bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka adalah hal yang tidak dapat dibayangkan. Itu hanya akan membuat mereka menghadapi lebih banyak bahaya dan penderitaan,” tambah pejabat tersebut.

Komisaris Tinggi itu menyerukan gencatan senjata segera dan menekankan kebutuhan mendesak atas bantuan kemanusiaan yang substansial dan tanpa hambatan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan