Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam instruksi Israel yang memerintahkan warga sipil untuk melakukan evakuasi dari Rafah, seraya memperingatkan bahwa tindakan ini akan menyebabkan lebih banyak kematian, penderitaan, dan peningkatan kehancuran dalam situasi yang sudah mengerikan.
Jenewa, Swiss (Xinhua) – Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk pada Senin (6/5) mengecam instruksi Israel yang memerintahkan warga sipil untuk melakukan evakuasi dari Rafah, seraya memperingatkan bahwa tindakan ini akan menyebabkan lebih banyak kematian, penderitaan, dan peningkatan kehancuran dalam situasi yang sudah mengerikan.
“Warga Gaza terus dilanda bom, penyakit, dan bahkan kelaparan. Dan hari ini, mereka diberi tahu bahwa mereka harus pindah lagi seiring dengan meningkatnya operasi militer Israel di Rafah,” kata Turk.
“Ini tidak manusiawi. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional, yang menjadikan perlindungan efektif terhadap warga sipil sebagai perhatian utama mereka,” ujar kepala hak asasi manusia PBB itu.
Otoritas PBB telah berulang kali memperingatkan tentang bertambahnya korban sipil sebagai akibat dari aksi pengeboman besar-besaran di Gaza, serta meningkatnya darurat kemanusiaan di wilayah tersebut, dengan kelangkaan akut pasokan-pasokan yang sangat penting.
“Memindahkan secara paksa ratusan ribu orang dari Rafah ke daerah yang telah rata dengan tanah dan di mana hanya ada sedikit tempat berlindung serta hampir tidak ada akses terhadap bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka adalah hal yang tidak dapat dibayangkan. Itu hanya akan membuat mereka menghadapi lebih banyak bahaya dan penderitaan,” tambah pejabat tersebut.
Komisaris Tinggi itu menyerukan gencatan senjata segera dan menekankan kebutuhan mendesak atas bantuan kemanusiaan yang substansial dan tanpa hambatan.
Laporan: Redaksi