Banner

China akan perkuat kerja sama IPTEK internasional

Sebuah robot membuat kopi dalam Pameran Teknologi Tinggi China (China Hi-Tech Fair/CHTF) ke-24 di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 15 November 2022. (Xinhua/Mao Siqian)

Kerja sama IPTEK internasional yang telah dibangun oleh China baik bilateral dan multilateral mencakup lebih dari 160 negara dan kawasan, dengan hot paper China mencakup 41,7 persen dari total hot paper global pada 2022.

 

Beijing, China (Xinhua) – China akan terus memperkuat keterbukaan dan kerja sama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta mendorong kemajuan dalam kerja sama IPTEK antarpemerintah secara bilateral dan multilateral demi keuntungan bersama, menurut Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China pada Jumat (24/2).

China menjalin hubungan kerja sama IPTEK dengan lebih dari 160 negara dan kawasan, serta menandatangani 116 perjanjian antarpemerintah tentang kerja sama IPTEK, kata Wakil Menteri Zhang Guangjun dalam konferensi pers.

Pada 2022, China menandatangani atau memperbarui 25 dokumen kerja sama IPTEK internasional, dan menjalin kerja sama yang bermanfaat dengan banyak negara di berbagai bidang termasuk pengendalian COVID-19, keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan energi bersih, imbuh Zhang.

China akan lebih lanjut memperkuat keterbukaan dalam IPTEK dan berusaha menciptakan lingkungan keterbukaan dan inovasi yang sehat, kata Zhang.

Banner

Investasi penelitian dasar

China menginvestasikan sekitar 195,1 miliar yuan atau sekitar 28,3 miliar dolar AS untuk penelitian dasar pada 2022, yang mencakup 6,3 persen dari total pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (litbang), demikian disampaikan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Wang Zhigang pada Jumat (24/2).

Total pengeluaran China untuk litbang mencapai 3,09 triliun yuan (sekitar 448,2 miliar dolar AS) pada 2022, yang mencakup 2,55 persen dari produk domestik bruto (PDB) China pada tahun itu, kata Wang pada sebuah konferensi pers.

Hot paper China mencakup 41,7 persen dari total hot paper global pada 2022, sementara makalah China yang paling banyak dikutip mencakup 27,3 persen. Hot paper adalah makalah yang diterbitkan dalam dua tahun sebelumnya dan yang cukup banyak dikutip dalam dua bulan terakhir sehingga menempati posisi 0,1 persen teratas jika dibandingkan dengan makalah sejawat (peer paper).

China bukan hanya partisipan penting dalam hal inovasi frontier internasional tetapi juga kontributor penting untuk memecahkan masalah global, kata Wang.

Pada 2022, terdapat 400.000 perusahaan teknologi tinggi di China, yang menyumbangkan 68 persen dari total input litbang perusahaan secara nasional, dan 762 di antaranya termasuk di antara 2.500 perusahaan teratas dunia dalam hal input litbang, demikian menurut menteri itu.

*1 yuan = 2.203 rupiah

Banner

**1 dolar AS = 15.187 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan