Kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN berkembang dengan momentum yang kuat, dan tahun ini menandai peringatan 10 tahun upaya membangun komunitas China-ASEAN dengan masa depan bersama yang lebih erat serta Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, sekaligus peringatan 20 tahun aksesi China ke dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara.
Jakarta (Xinhua) – China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bersedia bekerja sama untuk meningkatkan kemitraan strategis komprehensif mereka ke level tertinggi baru.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang yang sedang berkunjung pada Rabu (22/2), Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn mengapresiasi perhatian jangka panjang dan sangat besar yang diberikan China kepada ASEAN serta dukungannya yang berharga bagi integrasi ASEAN. Sekjen ASEAN itu juga menuturkan bahwa China menjadi negara besar pertama yang bergabung dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia), dan juga merupakan mitra strategis yang sangat penting bagi ASEAN.
Hubungan antara kedua belah pihak telah ditingkatkan secara strategis, dan kerja sama terus diperdalam dengan tumbuhnya rasa saling percaya, imbuh sang sekjen.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu China Qin Gang mengungkapkan bahwa ASEAN merupakan salah satu organisasi kerja sama regional paling sukses, dan posisinya menjadi semakin penting dengan latar belakang perubahan besar dalam lanskap global dan regional.
Kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN berkembang dengan momentum yang kuat, ujarnya, seraya mengatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 10 tahun upaya membangun komunitas China-ASEAN dengan masa depan bersama yang lebih erat serta Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, sekaligus peringatan 20 tahun aksesi China ke dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara.
Qin mengungkapkan China bersedia terus mempromosikan pembangunan “lima rumah” dengan ASEAN, meningkatkan kemitraan strategis komprehensif antara kedua belah pihak, dan terus mendukung Sekretariat ASEAN guna bersama-sama mendorong pencapaian-pencapaian baru dalam kerja sama China-ASEAN dan kerja sama Asia Timur.
Karena lemahnya pemulihan ekonomi dunia dan krisis di Ukraina berlarut-larut dengan meningkatnya persaingan geopolitik, kawasan Asia-Pasifik menghadapi pilihan antara perdamaian dan konfrontasi, kerja sama dan perpecahan, ungkap Qin.
China dengan tegas mendukung untuk mempertahankan sentralitas ASEAN, tutur Qin, seraya menambahkan bahwa pihak China bersedia bekerja sama dengan ASEAN untuk menghadapi berbagai tantangan, serta menolak upaya “pemisahan” maupun upaya “membangun tembok pemisah”.
Kedua pihak akan mempercepat dimulainya kembali pertukaran personel secara tertib serta mempromosikan hubungan antarmasyarakat yang lebih erat antara China dan ASEAN.
Kedua pihak akan bekerja sama untuk mendorong kemajuan baru dalam konsultasi Kode Etik (Code of Conduct/COC) di Laut China Selatan, sehingga dapat memberikan perlindungan institusional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di laut tersebut.
Sementara itu, dalam pertemuan antara Qin dan para anggota Komite Perwakilan Tetap ASEAN pada Rabu, kedua pihak meyakini bahwa kerja sama China-ASEAN saling menguntungkan dan dinamis, yang memberikan manfaat bagi 2 miliar orang di 11 negara dari kedua belah pihak.
Kerja sama tersebut juga akan memperkuat sinergi pembangunan berkelanjutan regional dengan Inisiatif Pembangunan Global, memperluas kerja sama di berbagai bidang, seperti pariwisata dan transportasi, ekonomi digital, respons bencana, energi bersih, perawatan kesehatan dan pengembangan kapasitas, mendorong konektivitas regional, serta meningkatkan ketahanan rantai pasokan.
Qin menekankan bahwa China akan terus menempatkan ASEAN sebagai prioritas dalam diplomasi negara tetangganya, dengan tegas mendukung persatuan ASEAN dan pembangunan komunitas ASEAN, serta mengonsolidasikan kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN.
Laporan: Redaksi