Kementerian transportasi Korea Selatan menyampaikan bahwa pihaknya akan menginspeksi semua pesawat Boeing 737-800 di negara itu pasca terjadinya kecelakaan pesawat Jeju Air 7C 2216 pada Ahad (29/12).
Seoul, Korea Selatan (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian transportasi Korea Selatan (Korsel) pada Senin (30/12) menyampaikan bahwa pihaknya akan menginspeksi semua pesawat Boeing 737-800 di negara itu pasca terjadinya kecelakaan pesawat Jeju Air 7C 2216 pada Ahad (29/12).
Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel berencana melakukan inspeksi khusus terhadap semua tipe pesawat B737-800, yang sebagian besar dioperasikan oleh maskapai penerbangan domestik berbiaya rendah (low-cost). Di antara maskapai penerbangan itu, Jeju Air memiliki jumlah pesawat B737-800 terbanyak, yakni 39 unit yang sedang beroperasi.
Angka itu diikuti oleh 27 unit milik T’way Air, 19 unit milik Jin Air, 10 unit milik Eastar Jet, 4 unit milik Air Incheon, dan 2 unit milik Korean Air.
Pesawat B737-800 milik Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandar Udara Internasional Muan, yang terletak sekitar 290 km di sebelah barat daya Seoul, pada hari sebelumnya.
Diduga karena roda pendarat yang tidak berfungsi, pesawat itu mendarat tanpa roda, tergelincir dari landasan pacu dan menghantam dinding luar landasan pacu. Badan pesawat itu patah menjadi dua dan terbakar.
Laporan: Redaksi