Banner

AS catat 4.500 kematian akibat influenza selama musim flu kali ini

Sejumlah orang terlihat beraktivitas di sebuah jalan di Burlingame, California, Amerika Serikat, pada 29 November 2022. (Xinhua/Wu Xiaoling)

Kematian akibat influenza di AS tercatat hingga 4.500 kasus, dengan setidaknya 20.000 kasus rawat inap akibat flu dilaporkan di negara itu sepanjang pekan yang berakhir pada 26 November 2022.

 

Los Angeles, AS (Xinhua) – Sedikitnya telah tercatat 8,7 juta kasus penyakit influenza, 78.000 kasus rawat inap, dan 4.500 kematian terkait virus pernapasan tersebut selama musim flu saat ini di Amerika Serikat (AS), menurut perkiraan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.

Aktivitas influenza musiman tercatat tinggi dan terus meningkat secara nasional, menurut CDC AS.

Sekitar 20.000 kasus rawat inap akibat flu dilaporkan di AS sepanjang pekan yang berakhir pada 26 November. Jumlah penerimaan rawat inap di rumah sakit akibat flu di pekan itu hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Sejauh ini, sebanyak 14 kematian akibat flu pada anak dilaporkan selama musim flu saat ini di negara tersebut, papar CDC.

Banner

Rawat inap COVID-19

Selain kematian akibat influenza yang relatif tinggi, AS juga melaporkan kenaikan kembali rata-rata harian kasus rawat inap COVID-19 di tengah lonjakan kasus pada musim dingin, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.

Negara itu mencatatkan rata-rata sekitar 4.200 kasus rawat inap COVID-19 per hari dalam pekan yang berakhir pada 29 November lalu, naik 17,6 persen dari pekan sebelumnya, ungkap data CDC.

Kematian akibat influenza
Seorang tenaga kesehatan membantu pasien di ‘Area COVID’ Rumah Sakit Beverly di Kota Montebello, California, Amerika Serikat, pada 22 Januari 2021. (Xinhua)

Jumlah kasus rawat inap COVID pada pekan lalu mencapai level tertinggi dalam tiga bulan, dengan lebih dari 35.000 pasien dirawat, menurut pelacakan data Washington Post.

Otoritas kesehatan masyarakat khawatir peningkatan jumlah pasien COVID-19 akan memperburuk tekanan pada rumah sakit yang sudah berada di bawah tekanan dari dua penyakit virus lainnya, yaitu influenza dan respiratory syncytial virus atau yang dikenal sebagai RSV.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan