Kebudayaan Negara Yan terutama memengaruhi kawasan Beijing-Tianjin-Hebei masa kini, dengan situs peninggalan Liulihe di Beijing diyakini sebagai ibu kota awal negara Yan kuno.
Beijing, China (Xinhua) – Pusat Penelitian Arkeologi Kebudayaan Yan didirikan di Beijing pada Ahad (10/12), dengan tujuan untuk mendorong pengembangan sinergis dari penelitian arkeologis dan upaya pemeliharaan budaya di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei.
Negara Yan merupakan salah satu negara besar di China utara dari Dinasti Zhou Barat (1046-771 SM) hingga periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM). Kebudayaan Negara Yan terutama memengaruhi kawasan Beijing-Tianjin-Hebei masa kini. Situs peninggalan Liulihe di Beijing diyakini sebagai ibu kota awal negara Yan kuno.
Budaya Yan mencakup wilayah yang sekarang menjadi provinsi Beijing, Tianjin dan Hebei, dan memiliki hubungan budaya yang erat dengan Dataran Tinggi Loess di barat daya dan Dataran Tinggi Mongolia di utara.
Pendirian Pusat Penelitian Arkeologi Kebudayaan Yan merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan sejumlah lembaga, termasuk Institut Arkeologi Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial China dan Pusat Arkeologi Nasional China, dengan fokus penelitian utama pada kebudayaan negara Yan.
Ke depannya, fasilitas tersebut berencana akan mengintensifkan pengembangan bakat, pertukaran sumber daya, dan kolaborasi penelitian guna makin memajukan pengembangan upaya arkeologis berkualitas tinggi di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei.
Laporan: Redaksi