Politisi Indonesia apresiasi kesuksesan China dalam persatukan faksi politik Palestina

Seorang anak laki-laki duduk di antara reruntuhan sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada 26 Juli 2024. (Xinhua/Marwan Dawood)

Keberhasilan China mempersatukan faksi Palestina merupakan langkah luar biasa, karena tanpa persatuan kelompok politik tersebut maka perdamaian menjadi “tidak berharga.”

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Keberhasilan China dalam menjembatani rekonsiliasi antara belasan faksi politik di Palestina menuai apresiasi dari sejumlah pihak di Indonesia, termasuk politisi hingga pejabat tinggi eksekutif pemerintahan.

Politisi dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Dian Fatwa, menyebut keberhasilan China mempersatukan faksi Palestina merupakan langkah luar biasa, karena tanpa persatuan kelompok politik tersebut maka perdamaian menjadi “tidak berharga.”

Dirinya mengapresiasi upaya China sebagai mediator namun juga tidak berpihak pada faksi mana pun dalam proses rekonsiliasi itu. Dian menyebut China berhasil membuat langkah besar dalam perdamaian saat negara besar lainnya seperti Amerika Serikat tidak mampu melakukannya.

“Ini merupakan langkah diplomatik yang membutuhkan visi dan strategi ke depan tentang bagaimana membuat langkah-langkah perdamaian, dan kami ingin bersama China dalam hal ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Xinhua belum lama ini.

Sebelumnya, China berhasil menjembatani proses rekonsiliasi antara 14 faksi politik Palestina, termasuk dua faksi besar yakni Hamas dan Fatah yang bertahun-tahun berselisih. Perwakilan pejabat senior dari 14 faksi tersebut bertemu di Beijing pada 21-23 Juli dan menyepakati Deklarasi Beijing yang berisi komitmen mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan, sebuah momen bersejarah bagi Palestina di tengah situasi Gaza yang kian memburuk akibat serangan Israel.

arga Palestina kembali ke Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan usai tentara Israel mundur dari bagian timur kota itu, pada 30 Juli 2024. Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/7) menyatakan bahwa jenazah 42 warga Palestina ditemukan dari reruntuhan di bagian timur Khan Younis, Jalur Gaza selatan, setelah tentara Israel mundur. Sumber lokal dan saksi mata mengatakan kepada Xinhua bahwa tentara Israel meninggalkan kehancuran yang luas pada rumah-rumah, bangunan tempat tinggal, masjid, dan permakaman. Menyusul mundurnya tentara Israel, puluhan keluarga kembali ke rumah mereka yang sebelumnya sempat mereka tinggalkan, demikian menurut beberapa sumber dan saksi mata. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi sebelumnya juga merespons positif hasil rekonsiliasi tersebut dengan menyebutnya sebagai langkah maju dalam mendorong persatuan Palestina. Indonesia berharap para faksi itu dapat mengimplementasikan poin-poin kesepakatan tersebut.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) turut memberikan apresiasi atas upaya diplomatik China dalam memfasilitasi proses perdamaian itu, dan menyebut Deklarasi Beijing sebagai langkah penting menuju persatuan Palestina.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan