Jakarta (Indonesia Window) – Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Kairo, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), serta organisasi Wihdah menggelar layanan kesehatan bagi WNI di Alexandria.
Pernyataan dari KBRI Kairo yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan bahwa sekitar 100 WNI yang terdiri atas mahasiswa dan masyarakat umum meramaikan kegiatan pelayanan kesehatan yang digelar pada 19 Agustus 2019 dengan nama Klinik Indonesia tersebut.
“Klinik Indonesia merupakan kegiatan pelayanan bagi WNI di Mesir sebagai bagian dari upaya pembinaan masyarakat dan perlindungan WNI di negara ini,” ujar Dwi Ria Latifa, Ketua DWP KBRI Kairo yang juga istri Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy.
Klinik Indonesia merupakan kegiatan sosial KBRI Kairo dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74.
Klinik Indonesia terdiri atas klinik kesehatan anak, klinik kesehatan umum dan klinik kekonsuleran.
Klinik kesehatan anak dan umum dilayani oleh empat dokter dan satu bidan. Seluruh tenaga medis merupakan WNI yang berada di Mesir.
Sementara itu, KBRI Kairo mengerahkan sejumlah pejabat dan staf konsuler guna menangani langsung permasalahan kekonsuleran WNI di Alexandria. Beberapa permasalahan kekonsuleran yang ditangani oleh KBRI antara lain menyangkut paspor, izin tinggal dan pelaporan diri.
“Kegiatan klinik kesehatan anak dipandang penting mengingat terdapat banyak pasangan mahasiswa Indonesia yang menikah selama menuntut ilmu di Universitas Al Azhar, juga WNI yang menikah dengan warga negara Mesir,” jelas Dwi Ria Latifa.
Klinik kesehatan anak menyasar para orangtua muda dan anak-anak mereka yang lahir di Mesir.
Di klinik kesehatan umum masyarakat mendapat pelayanan kesehatan dan penyuluhan mengenai pola hidup sehat.
Hal tersebut penting dipahami karena ada beberapa kasus kematian WNI di Mesir, khususnya para mahasiswa karena penyakit yang diakibatkan pola hidup yang tidak sehat.
Klinik Indonesia merupakan kegiatan Rumah Sehat Anak Indonesia yang rutin diadakan minimal sebulan sekali di Mesir, khususnya di Kairo dan dipadukan dengan kegiatan warung konsuler.
Alexandria menjadi tempat penyelenggaraan Klinik Indonesia mengingat jumlahWNI yang tinggal di kota kedua terbesar di Mesir tersebut cukup banyak.
Laporan: Redaksi