Banner

Sedikitnya 281 polisi tertembak di AS sejauh ini pada 2022

Polisi berjaga-jaga di dekat lokasi insiden penembakan massal di Buffalo, Negara Bagian New York, Amerika Serikat, pada 16 Mei 2022. (Xinhua/Zhang Jie)

Jumlah personel polisi tertembak di AS sejauh ini pada 2022 melonjak lebih dari 10 persen dibandingkan pada 2020, dan lebih dari sepertiga jumlah tersebut terjadi dalam serangan penyergapan.

 

New York City, AS (Xinhua) – Jumlah polisi yang tertembak di Amerika Serikat (AS) sejauh ini pada 2022 melonjak lebih dari 10 persen dibandingkan pada 2020, dan lebih dari sepertiga jumlah tersebut terjadi dalam serangan penyergapan, ungkap New York Post pada Rabu (2/11), mengutip laporan dari organisasi terbesar pendukung polisi di negara itu.

Sampai dengan Senin (31/10), sebanyak 281 petugas penegak hukum tertembak sejauh ini pada tahun ini, dengan setidaknya 55 di antaranya berujung kematian, menurut laporan baru dari Ordo Persaudaraan Polisi Nasional (National Fraternal Order of Police) AS.

Jumlah personel polisi tertembak tersebut termasuk 104 polisi yang tertembak dalam 71 serangan penyergapan terpisah, dengan 27 petugas di antaranya tewas, kata laporan itu.

“Apa pun situasinya, setiap serangan keji terhadap petugas penegak hukum, terutama yang menggunakan senjata api, sangat mengkhawatirkan,” sebut laporan setebal 16 halaman itu.

Banner

“Para petugas selalu rentan terhadap serangan yang mengancam nyawa, dan oleh karena itu, mereka harus selalu waspada serta mempertahankan tingkat kesadaran situasional tertinggi,” lanjut laporan.

Penurunan jumlah personel

Sementara kejahatan meningkat Amerika Serikat, banyak petugas polisi yang kelelahan akibat pandemik dan kecewa atas seruan untuk berhenti dari kepolisian memutuskan untuk mengundurkan diri atau pensiun lebih awal sebelum pengganti mereka direkrut, menurut laporan The Associated Press (AP) pada Agustus lalu.

“Banyak departemen berebut untuk merekrut di pasar tenaga kerja yang ketat dan juga memikirkan kembali layanan apa yang dapat mereka berikan dan peran apa yang harus dimainkan polisi di komunitas mereka,” sebut laporan itu. “Banyak (departemen) menugaskan petugas veteran untuk berpatroli, memecah tim khusus yang telah dibentuk selama puluhan tahun demi menangani panggilan 911.”

“Kami mendapat lebih banyak panggilan untuk bertugas, sementara jumlah petugas yang bisa menjawabnya semakin sedikit,” kata Juru Bicara Kepolisian Philadelphia Eric Gripp, yang departemennya telah merotasi karyawan dari unit khusus untuk tugas-tugas singkat demi meningkatkan patroli, seperti dikutip dalam laporan tersebut.

“Ini bukan hanya masalah di Philadelphia. Departemen di berbagai daerah mencatat penurunan dan perekrutan menjadi sulit untuk dilakukan,” katanya.

Los Angeles, yang mencatat penurunan sebanyak lebih dari 650 petugas jika dibandingkan dengan jumlah staf sebelum pandemik, telah menutup unit penyiksaan hewan dan mengurangi jumlah anggota unit perdagangan manusia, narkotika, dan detail senjata, serta mengurangi tim penjangkauan tunawisma hingga 80 persen, menurut laporan itu.

Banner

Fenomena ini mengikuti tren nasional, yaitu di saat tindak kejahatan nonkekerasan menurun selama pandemik, tingkat pembunuhan naik hampir 30 persen pada 2020 dan tingkat insiden penyerangan naik 10 persen, menurut laporan tersebut mengutip Brennan Center for Justice.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan