Jumlah langganan 5G global diperkirakan akan mencapai hampir 2,3 miliar per akhir tahun ini. Angka ini akan mewakili lebih dari 25 persen dari semua langganan seluler di seluruh dunia.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Jumlah langganan telepon seluler (ponsel) 5G di China mencapai 1,002 miliar per akhir November. Pencapaian ini menandai tonggak penting di pasar telekomunikasi terbesar di dunia, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China pada Senin (23/12).
Angka ini mewakili 56 persen dari total langganan ponsel di negara tersebut, menandai peningkatan sebesar 9,4 poin persentase dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pesat dalam langganan 5G telah didukung oleh pembangunan infrastruktur besar-besaran. Angka dari kementerian tersebut menunjukkan China telah membangun sekitar 4,2 juta stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G hingga akhir bulan lalu.
Sebelumnya pada awal tahun ini, kalkulasi industri mengindikasikan bahwa BTS 5G di China, titik penghubung antara ponsel dan internet yang lebih besar, mencakup lebih dari 60 persen dari total global. Hal ini menyoroti posisi terdepan China dalam penyebaran 5G secara global.
China memiliki 29 stasiun 5G per 10.000 orang, menandai pencapaian lebih awal dari target pembangunan yang ditetapkan untuk periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), kata Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Zhang Yunming, sebelumnya pada bulan ini.
Zhang mengatakan bahwa jaringan 5G kini menyediakan jangkauan yang komprehensif di seluruh China, termasuk area-area utama seperti pusat-pusat layanan pemerintah, situs-situs budaya dan pariwisata, dan rute-rute transportasi utama. Pihak kementerian juga memperluas jangkauan 5G di daerah pedesaan dan daerah terpencil.
Kementerian itu dan 11 departemen pemerintah lainnya telah bersama-sama merilis rencana yang ditingkatkan untuk pengaplikasian 5G berskala besar, dengan target implementasi secara luas per akhir 2027.
Rencana aksi ‘Set Sail’ kedua sejak 2021 ini menekankan pada penguatan aplikasi 5G, terutama di sektor-sektor yang berorientasi pada konsumen. Rencana ini menetapkan target-target yang harus dicapai pada 2027, termasuk 38 BTS 5G per 10.000 orang, tingkat penetrasi pengguna pribadi 5G yang melampaui 85 persen, dan trafik akses jaringan 5G yang mencakup lebih dari 75 persen dari total trafik.
Ekosistem seluler yang dipimpin oleh 5G di China menciptakan sekitar 8 juta lapangan kerja pada 2023, menurut laporan Global System for Mobile Communications Association (GSMA). Laporan industri lainnya memperkirakan bahwa dalam lima tahun sejak peluncuran komersial 5G di China pada 2019, 5G secara langsung mendorong total output ekonomi sekitar 5,6 triliun yuan dan secara tidak langsung meningkatkan output sekitar 14 triliun yuan.
Sebagai salah satu infrastruktur ekonomi digital utama, 5G sangat penting untuk mengembangkan kekuatan produktif berkualitas baru di China, mendorong integrasi berbagai teknologi digital melalui konektivitas yang tersebar luas.
Pusat ekonomi China, Shanghai, pada bulan ini meluncurkan rencana tiga tahun yang ambisius untuk mengimplementasikan aplikasi 5G berskala besar sepenuhnya pada 2026. Rencana itu bertujuan untuk mempercepat pengadopsian teknologi 5G-A (5G Advanced) dan integrasinya yang mendalam dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Target-target utama termasuk mencapai tingkat penetrasi pengguna pribadi 5G melampaui 90 persen.
Shanghai akan berfokus untuk menciptakan pabrik-pabrik yang terhubung dengan 5G berstandar tinggi dan membangun cakupan jaringan 5G dan 5G-A yang berkelanjutan untuk rute penerbangan di ketinggian rendah di seantero Shanghai. Rencana ini juga mengeksplorasi pengintegrasian 5G dengan teknologi mutakhir seperti robot humanoid dan sistem tenaga baru.
Rencana ambisius Shanghai mencerminkan tren global yang lebih luas dalam adopsi dan ekspansi 5G. Kota-kota di seluruh dunia saat ini sedang berlomba untuk menerapkan teknologi 5G, dan hal ini menyebabkan pertumbuhan yang signifikan di pasar global terkait teknologi tersebut.
Jumlah langganan 5G global meningkat 163 juta dalam kuartal ketiga tahun ini menjadi 2,1 miliar, papar Laporan Mobilitas Ericsson (Ericsson Mobility Report) terbaru, yang mengatakan bahwa langganan 4G terus menurun seiring dengan migrasi pelanggan ke 5G.
Raksasa telekomunikasi Swedia mengatakan bahwa langganan 5G global diperkirakan akan mencapai hampir 2,3 miliar per akhir tahun ini. Angka ini akan mewakili lebih dari 25 persen dari semua langganan seluler di seluruh dunia.
Total langganan 5G di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 6,3 miliar dan mencakup 67 persen dari seluruh langganan seluler pada 2030, papar laporan tersebut.
*1 yuan = 2.213 rupiah
Laporan: Redaksi