Banner

Jumlah korban meninggal gempa Cianjur bertambah jadi 268

Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari (Indonesia Window/tangkapan layar)

Korban meninggal gempa Cianjur di antaranya akibat dari patah tulang dan kulit terbuka, sementara BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) terus melakukan pencarian korban hilang.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah korban meninggal gempa Cianjur meningkat menjadi 268, sebanyak 122 jiwa sudah teridentifikasi, dan 151 orang dilaporkan masih hilang, kata Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, di Cianjur, Selasa.

Korban meninggal gempa tersebut di antaranya akibat dari patah tulang dan kulit terbuka, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pencarian korban hilang, kata Muhari.

“Kita berusaha memanfaatkan golden time selama tiga kali 24 jam untuk proses pencarian dan penyelamatan,” kata Muhari, seraya menambahkan, per pukul 17.00 pada Senin, terdapat 1.083 orang menderita luka-luka.

Menurut Muhari, jenis luka-luka tersebut adalah patah tulang dan kulit terbuka karena tertimpa reruntuhan, oleh karena itu pemerintah Kabupaten Cianjur meminta dukungan tambahan tenaga medis, khususnya dokter tulang untuk operasi-operasi darurat.

Terkait estimasi masa pencarian orang yang masih dinyatakan hilang, Muhari menjelaskan, secara umum pihaknya akan mengoptimalkan dulu di tiga kali 24 jam dan ketika masih ada laporan korban yang belum ditemukan maka waktu pencarian akan diperpanjang tujuh kali 24 jam, selanjutnya akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Muhari juga mengungkapkan, total rumah rusak akibat gempa sebanyak 22.198 per pukul 17.00, sementara untuk jumlah pengungsi data menunjukan ada 58.362 yang tersebar di 14 titik pengungsian.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dan menyampaikan dukacita kepada korban gempa pada Selasa.

Lokasi pertama yang ditinjau presiden adalah jalan raya Cibeureum, penghubung wilayah Bogor-Cianjur di Kecamatan Cugenang yang sempat tertimbun longsor, namun kini telah dapat dilalui kendaraan.

Dalam keterangannya usai peninjauan, kepala negara menyampaikan ucapan dukacita kepada korban gempa atas musibah yang melanda Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (21/11).

Dukacita kepada korban tersebut disampaikan presiden atas nama pribadi dan pemerintah.

“Saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa atas terjadinya musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat,” ucap presiden.

Presiden menegaskan bahwa ia telah menginstruksikan jajarannya untuk bekerja sama dalam membantu penanganan pascagempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur.

Instruksi presiden itu antara lain pembukaan akses yang terkena longsor hingga evakuasi dan penyelamatan korban-korban yang masih tertimbun longsor.

“Akses jalan yang kemarin tertimbun, tadi pagi sudah bisa dibuka, alhamdulillah. Dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun,” ungkapnya.

Selain itu, presiden juga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak gempa bumi.

Bantuan tersebut terdiri atas 50 juta rupiah untuk rumah yang mengalami kerusakan berat, 25 juta rupiah untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang, dan 10 juta rupiah untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan.

Menurut president, yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini wajib memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR.

“Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah yang anti gempa,” ujar presiden.

Laporan: Redaksi

 

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan