Jakarta (Indonesia Window) – Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemik COVID-19, Jetstar Australia kembali terbang ke Bali pada Senin (14/3) dengan membawa 300 penumpang, termasuk 26 awak media kelas atas (high-profile) Australia dan biro perjalanan wisata.
Penerbangan tersebut dibalut dalam program Familiarization Trip (Fam Trip) yang diberi tajuk promosi Un-Bali-Vable dengan hashtag ‘To Bali with Love’ yang diinisiasi oleh Jetstar Australia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, penerbangan perdana Jetstar Australia ke Bali menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
“Program ini menggandeng 15 pelaku UMKM lokal yang terdampak pandemi COVID-19,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (16/3).
Kegiatan ini, kata Sandiaga, diharapkan memperluas informasi mengenai kemudahan berkunjung ke Indonesia dengan skema bebas karantina serta meningkatkan kesadaran pasar Australia tentang kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air, khususnya di Bali.
Sementara itu, CEO Jetstar Group Gareth Evans menerangkan bahwa pihaknya akan memulai pembukaan penerbangan dengan pengoperasian rute Melbourne-Denpasar sebanyak tiga kali setiap pekan, hingga akhirnya akan ditingkatkan menjelang Hari Paskah pada 17 April 2022.
Penerbangan rute Sydney – Denpasar dijadwalkan akan kembali beroperasi pada awal April 2022, sedangkan dari Brisbane, Adelaide, Cairns, dan Gold Coast pada Mei 2022.
“Kami sangat bahagia dapat kembali ke Bali setelah dua tahun yang panjang, dan kami yakin dengan dimudahkannya akses ke Bali, Bali akan segera kembali menempati posisi destinasi paling diminati di Jetstar,” ucap Gareth.
Laporan: Redaksi