Jerman cabut persyaratan tes COVID-19 bagi pelancong dari China, karena per 22 Februari, China tidak lagi diklasifikasikan sebagai area variant of concern di mana sebuah varian tertentu yang diwaspadai mengancam akan muncul.
Berlin, Jerman (Xinhua) – Jerman tidak lagi mewajibkan orang-orang yang tiba di negaranya dari China untuk menjalani tes COVID-19, demikian disampaikan pemerintah setempat pada Rabu (22/2).
Setelah Uni Eropa (UE) sepakat untuk mengakhiri persyaratan tersebut pada akhir Februari, negara-negara di seluruh Eropa kini secara bertahap mencabut persyaratan tes bagi pelancong dari China.
Per 22 Februari, China “tidak lagi diklasifikasikan sebagai area variant of concern di mana sebuah varian tertentu yang diwaspadai mengancam akan muncul,” ungkap Robert Koch Institute (RKI), badan yang bertanggung jawab untuk pengendalian penyakit menular di Jerman.
Mengingat negara-negara anggota UE tidak dapat menyepakati aturan COVID-19 yang mengikat bagi lalu lintas udara penumpang dari China, persyaratannya akan berbeda-beda di setiap negara. Rekomendasi UE juga menuai kritikan lantaran sudah ketinggalan zaman.
China baru saja melanjutkan aktivitas wisata kelompok keluar (outbound) bagi wisatawan ke 20 negara, termasuk Thailand, Maladewa, Uni Emirat Arab, dan Hongaria serta Swiss di Eropa. Jerman belum termasuk di antara destinasi tersebut.
Menurut China Outbound Tourism Research Institute (COTRI), jumlah perjalanan outbound akan meningkat dari 170 juta pada 2019 menjadi 228 juta pada 2030.
Laporan: Redaksi