Israel menganggap Rafah, yang merupakan kota paling selatan di Gaza dan tempat sekitar 1,2 juta warga Palestina mencari perlindungan, sebagai benteng pertahanan besar terakhir Hamas di daerah kantong Palestina itu.
Yerusalem (Xinhua) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/4) berjanji akan melancarkan serangan darat ke Rafah walau “ada atau tanpa adanya” kesepakatan dengan Hamas.
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan keluarga para sandera, Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah memulai evakuasi terhadap warga sipil Palestina dari Rafah, menurut kantornya.
“Kami akan memasuki Rafah dan menghabisi batalion-batalion Hamas di sana, walau ada atau tanpa adanya kesepakatan, untuk meraih kemenangan total,” katanya.
Israel menganggap Rafah sebagai benteng pertahanan besar terakhir Hamas di daerah kantong Palestina itu. Rafah merupakan kota paling selatan di Gaza, tempat sekitar 1,2 juta warga Palestina mencari perlindungan.
Pernyataan tersebut disampaikan ketika para negosiator Israel dan Hamas sedang melakukan pembicaraan yang ditengahi oleh Mesir mengenai kesepakatan gencatan senjata untuk konflik Gaza yang telah berlangsung selama hampir tujuh bulan, yang akan menjamin pembebasan para sandera.
Laporan: Redaksi