Survei – Inflasi masih jadi isu utama bagi kalangan usaha kecil di AS pada Juli 2024

Seorang perwakilan menawarkan sampel produk madu dan lebah dalam National Restaurant Association Show 2024 di McCormick Place di Chicago, Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat, pada 19 Mei 2024. (Xinhua/Joel Lerner)

Inflasi masih menjadi isu utama di kalangan pemilik usaha kecil di Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 kendati optimisme sedikit meningkat.

 

New York City, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Inflasi masih menjadi isu utama di kalangan pemilik usaha kecil di Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 kendati optimisme sedikit meningkat, menurut sebuah survei baru-baru ini.

Survei yang dirilis oleh National Federation of Independent Businesses (NFIB) pada Selasa (13/8) menunjukkan sekitar 25 persen pemilik usaha kecil mengungkapkan bahwa inflasi merupakan satu-satunya masalah terpenting mereka dalam menjalankan bisnis bulan lalu, naik empat poin persentase dari Juni.

Sementara itu, para pemilik usaha kecil mengaku merasa sedikit lebih optimistis terhadap perekonomian.

Indeks Optimisme Usaha Kecil (Small Business Optimism Index) naik 2,2 poin menjadi 93,7 pada Juli. Ini menjadi angka tertinggi sejak Februari 2022, tetapi masih berada di bawah angka rata-rata 50 tahun yang sebesar 98.

Pada basis penyesuaian musiman, 38 persen pemilik usaha melaporkan lowongan pekerjaan yang tidak dapat mereka isi pada Juli, naik satu poin persentase dari Juni.

Di antara para pemilik usaha yang merekrut atau mencoba merekrut pegawai pada Juli, 86 persen melaporkan bahwa hanya sedikit atau bahkan tidak ada pelamar yang memenuhi syarat untuk posisi yang dibutuhkan.

“Terlepas dari peningkatan optimisme ini, jalan ke depan tetap sulit bagi para pemilik usaha kecil di negara tersebut,” ujar Bill Dunkelberg, kepala ekonom NFIB, dalam sebuah rilis pers.

“Tekanan biaya, terutama biaya tenaga kerja, terus mengganggu operasi usaha kecil, yang berdampak pada laba bersih mereka,” lanjut Dunkelberg. “Para pemilik usaha menghadapi bulan-bulan yang tidak dapat diprediksi di masa mendatang, tanpa mengetahui bagaimana kondisi ekonomi atau kebijakan pemerintah di masa depan akan berdampak pada mereka.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan