Inflasi konsumen Amerika Serikat pada Oktober naik 3,2 persen dibandingkan setahun lalu, turun dari 3,7 persen pada bulan sebelumnya, seiring meredanya inflasi di tengah tingginya suku bunga.
Washington, AS (Xinhua) – Inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) pada Oktober naik 3,2 persen dibandingkan setahun lalu, turun dari 3,7 persen pada bulan sebelumnya, seiring meredanya inflasi di tengah tingginya suku bunga, demikian dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (14/11).
Indeks harga konsumen (IHK) AS tidak berubah pada Oktober dalam basis yang disesuaikan secara musiman, setelah naik 0,4 persen pada September, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja di departemen tersebut.
Indeks untuk tempat tinggal terus meningkat pada Oktober, mengimbangi penurunan untuk indeks bahan bakar bensin dan mengakibatkan indeks yang disesuaikan secara musiman tidak berubah pada bulan itu, papar laporan tersebut.
Laporan inflasi terbaru itu menunjukkan bahwa apa yang disebut IHK inti, yang tidak mencakup bahan pangan dan energi, naik tipis sebesar 0,2 persen pada Oktober, setelah naik 0,3 persen pada September.
Inflasi inti pada Oktober naik 4,0 persen dalam 12 bulan terakhir, perubahan terendah dalam periode 12 bulanan sejak periode yang berakhir pada September 2021. Inflasi inti pada September naik 4,1 persen dibandingkan setahun lalu.
Indeks yang meningkat pada Oktober meliputi sewa, sewa setara pemilik (owners’ equivalent rent), asuransi kendaraan bermotor, perawatan medis, rekreasi, dan perawatan pribadi. Indeks-indeks untuk penginapan di luar rumah, mobil dan truk bekas, komunikasi, serta tarif maskapai penerbangan termasuk dalam sederet indeks yang mengalami penurunan pada bulan itu.
Inflasi di negara tersebut telah mereda secara signifikan dibandingkan setahun lalu berkat peningkatan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve (The Fed) dari mendekati nol menjadi lebih dari 5 persen. Saat mencapai puncaknya pada Juni 2022, IHK melonjak 9,1 persen secara tahunan (year on year).
Namun demikian, inflasi masih jauh di atas target jangka panjang The Fed sebesar 2 persen, yang mengindikasikan bahwa suku bunga dapat bertahan di angka yang tinggi selama beberapa bulan.
Laporan: Redaksi