Banner

Industri otomotif AS bukukan penjualan terburuk dalam lebih dari satu dekade

Mobil listrik Cadillac Lyriq dipamerkan di North American International Auto Show (NAIAS) 2022 di Detroit, Amerika Serikat, pada 14 September 2022. (Xinhua/Michael Strong)

Industri otomotif Amerika Serikat menghadapi penjualan yang rendah, dengan estimasi sekitar 13,7 juta kendaraan baru terjual di negara tersebut pada 2022, angka terendah dalam lebih dari satu dekade.

 

New York City, AS (Xinhua) – Dengan terjadinya masalah rantai pasokan, suku bunga yang tinggi, dan inventaris yang rendah, kalangan analis memproyeksikan estimasi sekitar 13,7 juta kendaraan baru terjual di Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu, angka terendah dalam lebih dari satu dekade.

Meski industri otomotif Amerika Serikat menghadapi penurunan penjualan sebesar 8 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, proyeksi untuk 2023 tidak jauh lebih baik. Angka penjualan diperkirakan tetap jauh di bawah level prapandemi, dengan sekitar 17 juta mobil baru diperkirakan akan terjual, kata The Wall Street Journal pada Rabu (4/1).

Industri otomotif Amerika Serikat
Dua pengunjung mengamati suspensi Ford Bronco 2022 dalam ajang Chicago Auto Show di McCormick Place di Chicago, Amerika Serikat, pada 15 Februari 2022. (Xinhua/Joel Lerner)

“Penurunan tersebut menandai kemunduran untuk sektor yang memulai tahun ini dengan harapan bahwa suku bunga yang secara historis rendah dan berakhirnya kelangkaan suku cadang akan mendorong rebound penjualan,” kata portal berita otomotif Jalopnikin dalam laporannya tentang perkembangan negatif tersebut.

Namun, kendaraan justru terus mengalami kelangkaan pasokan karena sebagian besar produsen mobil menunggu cip komputer yang langka, urai laporan Jalopnikin, yang menyebutkan bahwa aksi militer Rusia di Ukraina, yang menjadi pemasok utama suku cadang mobil, menambah masalah pada rantai pasokan.

Banner
Industri otomotif Amerika Serikat
Sejumlah pengunjung melihat-lihat hypercar energi baru saat pratinjau media di Los Angeles Auto Show 2022 di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 17 November 2022. (Xinhua/Zeng Hui)

Terlebih lagi, survei baru dari perusahaan konsultan Deloitte menunjukkan bahwa konsumen AS semakin dijauhkan dari kendaraan listrik (electric vehicles/EV) karena harganya yang terus meningkat, meski mereka berminat membeli.

Menurut survei, hampir tujuh dari 10 calon pembeli EV di AS berharap dapat membayar kurang dari 50.000 dolar AS jika membeli kendaraan baru, angka yang sulit dicapai dengan sebagian besar EV yang tersedia di pasaran saat ini.

*1 dolar AS = 15.590 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan