Banner

Penjualan mobil listrik BMW naik dua kali lipat pada 2022

Sejumlah pengunjung memotret mobil BMW di Chengdu Motor Show 2022 di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 26 Agustus 2022. (Xinhua/Shen Bohan)

Industri mobil Jerman sedang menghadapi masalah rantai pasokan global sejak awal pandemik COVID-19 merebak, sehingga masih belum dapat memenuhi semua pesanan mereka pada akhir tahun lalu karena kekurangan produk setengah jadi (intermediate product).

 

Berlin, Jerman (Xinhua) – Penjualan kendaraan listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) dari produsen otomotif BMW dan MINI pada 2022 naik lebih dari dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) dan mencapai 215.755 unit, demikian disampaikan BMW Group pada Selasa (10/1).

“Kami yakin dapat melanjutkan kesuksesan ini pada 2023, karena kami terus melihat jumlah pesanan yang sangat tinggi untuk model kendaraan listrik murni kami,” kata anggota Dewan BMW AG Pieter Nota dalam sebuah pernyataan.

Kendati demikian, total penjualan mobil pada tahun lalu turun 4,8 persen menjadi di bawah 2,4 juta unit, meski merek mewah Rolls-Royce mencatatkan rekor penjualan. Penjualan merek inti BMW turun 5,1 persen menjadi 2,1 juta unit.

Penjualan mobil BMW dan MINI di pasar Eropa tahun lalu turun 7,5 persen menjadi 877.369 unit. Di saat yang sama, 791.985 mobil terjual di China, pasar tunggal terbesar BMW.

Banner
Industri mobil Jerman
Sebuah mobil listrik MINI dipamerkan di stan outdoor BMW dalam gelaran International Motor Show Germany (IAA Mobility) di Munich, Jerman, pada 8 September 2021. (Xinhua/Lu Yang)
Industri mobil Jerman
Mobil listrik BMW i3 terlihat saat upacara peresmian Pabrik Lydia milik BMW Brilliance Automotive (BBA) di Distrik Tiexi, Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 23 Juni 2022. (Xinhua/Yang Qing)

Produsen otomotif itu mengaku “optimistis” dengan performa tahun ini. Peningkatan bisnis kendaraan listrik akan dilanjutkan, dengan target untuk mencapai 15 persen pangsa BEV dalam total penjualan pada 2023, naik dari kurang dari 9 persen tahun lalu.

Industri mobil Jerman sedang menghadapi masalah rantai pasokan global sejak awal pandemik COVID-19 merebak. Menurut ifo Institute for Economic Research, produsen mobil di negara itu masih belum dapat memenuhi semua pesanan mereka pada akhir tahun lalu karena kekurangan produk setengah jadi (intermediate product).

Tingkat produksi produsen mobil Jerman tetap berada pada hampir sepertiga di bawah tingkat prapandemi 2019. Menurut angka industri terbaru untuk 2022, total produksi naik 11 persen (yoy) menjadi 3,4 juta unit.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan