Industri kopi di Yunnan menarik perhatian dunia, dengan para praktisi kopi terus mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk mempromosikan pariwisata yang berhubungan dengan kopi dan melayani populasi konsumen kopi yang tumbuh dengan pesat di China.
Kunming, China (Xinhua) – Seperti apa rasanya menyeruput secangkir kopi pour-over di dalam gua kuno yang terbentuk miliaran tahun lalu? Sebuah kafe bertema gua di Yunnan, China, menawarkan pengalaman yang berbeda kepada para konsumen.
Baru-baru ini, beragam skenario pengalaman minum kopi menarik banyak orang untuk memulai tur kopi imersif di Provinsi Yunnan, China barat daya, yang terkenal sebagai daerah penghasil kopi utama di China.
Di dalam gua di Kawasan Wisata Gua Batu Permata (Gemstone Cave Scenic Area), wilayah Fumin, terdapat sebuah kafe yang memiliki stalaktit dengan berbagai bentuk yang dihiasi lampu warna-warni dan mata air yang mengalir dari dalam lubang. Tidak seperti kafe gua yang dibuat dengan dekorasi artifisial, kafe ini dibuka di dalam gua yang terbentuk secara alami dengan kedalaman ratusan meter.
Karena desainnya yang unik, kafe tersebut menjadi tempat yang populer di kalangan pengunjung untuk beristirahat, menyeruput kopi, dan menghabiskan waktu luang sembari mengagumi stalaktit berwarna cerah dan hasil karya alam yang luar biasa.
“Dibuka pada Oktober 2023, kafe gua kami disukai oleh para konsumen yang menginginkan pengalaman yang berbeda dan lebih personal,” ujar Jin Qianqian, seorang barista yang bekerja di sana sejak kafe gua itu mulai beroperasi.
Zhang Jian, manajer umum kawasan wisata itu, mengatakan bahwa kafe tersebut menjadi viral di jejaring sosial segera setelah Gua Batu Permata dibuka untuk umum.
Wisatawan dari seluruh dunia termasuk Korea Selatan dan Jepang mengunjungi gua karst yang spektakuler itu dan menikmati kopi pour-over di dalam gua kuno itu sembari menjelajah.
Zhang mengungkapkan bahwa kafe ini menarik banyak pengunjung setiap akhir pekan dan hari libur. Lebih dari 300 cangkir kopi terjual setiap harinya saat liburan Festival Musim Semi pada Februari tahun ini.
Hingga saat ini, lebih dari 30.000 konsumen telah mengunjungi kafe unik bergaya inovatif itu. Seiring dengan bertambahnya jumlah konsumen, sang pemilik kafe ingin mengembangkan lebih banyak pengalaman bagi mereka.
“Ke depannya, kami berencana untuk mengadakan konser dan kompetisi kopi di gua yang sangat besar ini,” ujar Zhang.
Di saat industri kopi di Yunnan menarik perhatian dunia, para praktisi kopi terus mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk mempromosikan pariwisata yang berhubungan dengan kopi dan melayani populasi konsumen kopi yang tumbuh dengan pesat di China. Kafe-kafe yang berada di rumah mewah, perkebunan, bangunan kuno, dan bahkan di atap bangunan, semakin populer di kalangan wisatawan yang dipenuhi keingintahuan.
Di Kota Pu’er, sebuah perkebunan kopi yang dikelilingi oleh pegunungan kian populer di kalangan anak muda.
Area menyeduh kopi, area memanggang, dan fasilitas lainnya saling terhubung di lokasi seluas sekitar 20 hektare. Setelah membeli tiket masuk seharga 60 yuan, pengunjung dapat mencicipi sembilan jenis kopi pour-over, memetik biji kopi mentah di lahan pertanian, dan mencoba membuat kopi favorit mereka sendiri secara langsung dengan peralatan untuk memanggang dan mengolah kopi yang canggih, menyaksikan proses yang dilewati dalam pembuatan kopi secara keseluruhan, mulai dari biji hingga menjadi secangkir kopi yang harum.
Xu Yan, seorang turis dari Provinsi Hebei, melakukan perjalanan spesial ke perkebunan kopi Xiaowazi di Kota Pu’er pada akhir pekan, menempuh jarak sejauh lebih dari 2.000 kilometer.
Di dek observasi, Xu menikmati pemandangan awan yang berarak dan deretan pegunungan sembari mencicipi kopi yang baru saja diseduh oleh para barista. “Meminum kopi di pegunungan merupakan pengalaman yang unik, dan kopi di sini rasanya sangat enak,” kata Xu.
Selain perkebunan kopi, Yunnan juga mengintegrasikan kopi ke jalan bersejarah, memadukan budaya kuno dengan elemen fesyen modern.
Di pusat kota Pu’er, blok-blok bersejarah seperti Jalan Daijiaxiang merupakan titik penting dalam rute perdagangan kuda-teh utara-selatan kuno. Pengusaha muda Yang Fan menemukan sebuah bangunan berusia seabad yang cocok untuk membuka kafe.
Balok kayu tua, kursi batu, dan benda-benda kuno lainnya dapat dilihat di semua sudut kafe kuno ini, yang membuat para pelanggan merasa seperti berada di kedai teh tradisional China ketika mereka sedang memegang secangkir kopi yang harum.
“Kami tetap membiarkan semuanya sebagaimana aslinya agar para wisatawan dapat lebih memahami masa lalu kota ini.” Rumah kuno tersebut kini menjadi kafe yang telah direnovasi dan menyajikan kopi berkualitas, menambah nilai budaya pada minuman.
“Dibandingkan dengan kafe kopi yang indah, kafe unik bernuansa klasik seperti ini membuat saya lebih rileks.” Seorang turis dari Kota Kunming yang datang ke Pu’er pada akhir pekan mengatakan bahwa pengalaman mengonsumsi kopi yang beragam disukai oleh masyarakat, dan ada banyak orang yang ingin datang ke perkebunan kopi dan kafe yang dirancang khusus untuk merasakan pengalaman minum kopi yang imersif.
*1 yuan = 2.188 rupiah
Laporan: Redaksi