Banner

Paus Fransiskus cari 25 warga Swiss beragama Katolik sebagai pengawal

Paus Fransiskus, kepala Gereja Katolik dan penguasa Negara Kota Vatikan sejak 2013. (Ashwin Vaswani on Unsplash)

Paus Fransiskus membuka lowongan sebagai pengawal, dengan kualifikasi pria lajang Swiss berusia antara 19-31 tahun, memeluk dan mempraktikkan ajaran Katolik, dalam kesehatan yang baik, dengan reputasi sempurna dan memiliki tinggi setidaknya 1,74 meter (5 kaki, tujuh inci), dan telah menyelesaikan pelatihan dasar di tentara Swiss.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, tengah membuka lowongan untuk mengisi posisi sebagai tentara bagi Vatikan, yang merupakan negara terkecil di dunia.

Tentara Vatikan, yang disebut sebagai Garda Swiss, adalah pasukan elit dengan seragam warna-warni dengan misi utama melindungi Paus dan Kota Vatikan seluas 108 hektare. Saat ini Garda Swiss memiliki 110 anggota.

Menjelang Tahun Suci 2025, ketika jutaan peziarah diperkirakan akan mengunjungi Vatikan, kekuatan pasukan elit tersebut akan bertambah 25 orang menjadi 135 anggota, meningkat hampir 23 persen.

Untuk membantu perekrutan, Garda Swiss telah membuka kantor media dan titik kontak baru di Swiss, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Garda pada Kamis (1/9).

Banner

Garda juga akan mengoordinasikan pekerjaan kantor rekrutmen yang ada di Swiss, yayasan yang terkait dengan Garda Swiss, dan para mantan anggota.

Pendaftaran tersebut terbuka untuk pria lajang Swiss berusia antara 19-31 tahun yang memeluk dan mempraktikkan ajaran Katolik, dalam kesehatan yang baik, dengan “reputasi sempurna dan memiliki tinggi setidaknya 1,74 meter (5 kaki, tujuh inci), dan telah menyelesaikan pelatihan dasar di tentara Swiss,” menurut situs jejaring Garda.

Tentara elit Vatikan ini bisa menikah setelah mengabdi selama lima tahun.

Pasukan tersebut, yang misi utamanya adalah melindungi Paus, secara eksklusif beranggotakan laki-laki sejak didirikan pada 1506. Tapi aturan itu bisa berubah.

Barak baru mereka di Vatikan, pekerjaan yang diharapkan akan dimulai pada 2026, akan dibangun untuk menampung anggota perempuan jika Paus Fransiskus atau penerusnya mengizinkan mereka untuk bergabung, kata para pejabat.

Fransiskus yang kini berusia 85 tahun telah menunjuk perempuan untuk mengisi sejumlah posisi senior dan tugas manajemen dalam administrasi Vatikan. Pada bulan Maret Paus Fransiskus memperkenalkan konstitusi baru penting yang akan memungkinkan setiap umat Katolik yang dibaptis, termasuk perempuan, untuk memimpin sebagian besar departemen Vatikan.

Banner

Sebuah yayasan Swiss telah mengumpulkan lebih dari 37 juta franc Swiss (sekira 561,2 miliar rupiah) dari perkiraan 45 juta franc Swiss (sekira 682,6 miliar rupiah) yang dibutuhkan untuk menggantikan barak yang berusia 150 tahun saat ini.

Sumber: Reuters

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan