Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Luar Negeri RI mengajak negara-negara anggota G20 untuk memperkuat kerja sama global yang berkaitan dengan perlindungan warga negara, akses yang merata dan adil untuk mendapatkan vaksin COVID-19, serta upaya bersama dalam mitigasi dampak pandemik.
Dalam Pertemuan Luar Biasa Menteri Luar Negeri G20 yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (3/9), Menlu RI Retno Marsudi menyampaikan tiga hal terkait kerja sama global tersebut.
“Pertama, Indonesia mendorong kerja sama G20 untuk perlindungan warga negara,” ujar menlu.
Menurut dia, dengan kerja sama yang baik dengan negara sahabat, termasuk dengan anggota G20, sejauh ini Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi dan merepatriasi lebih dari 145.379 WNI.
“Indonesia juga telah memberikan fasilitasi kepada negara lain untuk merepatriasi warganya dari Indonesia,” imbuh menlu.
“Kedua, Indonesia mendorong kolaborasi untuk menguatkan kerja sama kesehatan, terutama pengembangan vaksin,” ujar Menlu Retno, seraya menegaskan bahwa G20 harus menjadi motor penggerak bagi tersedianya akses terhadap vaksin yang setara, dengan harga yang terjangkau.
Hal ketiga yang disampaikan oleh Menlu RI adalah Indonesia mendorong kerja sama dalam mitigasi dampak sosio-ekonomi dari krisis.
“Negara-negara G20 harus mengambil langkah terdepan dalam upaya pemulihan kembali ekonomi dunia, diantaranya dengan membuka kembali konektivitas lintas batas bagi manusia dan barang, dengan syarat diterapkannya protokol kesehatan yang ketat,” ujar menteri.
Di akhir pertemuan tersebut Menlu RI menegaskan bahwa persatuan dan solidaritas negara-negara G20 akan menjadi faktor pendorong penting dalam upaya dunia memerangi pandemik COVID-19.
Kelompok G20 beranggotakan 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ditambah Uni Eropa.
Indonesia akan menjadi presiden forum G20 pada tahun 2023.
Laporan: Redaksi