Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia dan Denmark pada Selasa (2/3) secara vitual meluncurkan katalog teknologi edisi terbaru yang merupakan bagian dari kemitraan energi antara kedua negara.
Katalog teknologi tersebut merupakan pembaruan dari versi sebelumnya yang telah dirilis pada 2017.
“Pemerintah mendukung katalog teknologi untuk menjadi rujukan dan membantu kegiatan pemodelan energi jangka panjang di Indonesia,” ujar Koordinator Kerja Sama Ketenagalistrikan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senda Hurmuzan Kanam.
Katalog teknologi tersebut diharapkan mendukung perencanaan energi yang baik dalam menentukan analisa manfaat berdasarkan biaya dan efisiensi kinerja, imbuhnya.
“Perencanaan energi jangka panjang sangat bergantung pada prediksi harga dan kinerja dari teknologi energi masa depan, yang akurat,” tutur Senda.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (RENSTRA) 2019-2024, Indonesia menargetkan penggunaan energi baru dan terbarukan 23 persen, serta energi efisiensi sebesa 17 persen.
“Tren pengembangan ketenagalistrikan hingga 2025 akan difokuskan pada peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan dengan total kapasitas yang akan dibangun sekitar 16,7 gigawatt hingga 2028. Di sisi lain, penggunaan energi fosil seperti PLTU (tenaga uap) tetap dimanfaatkan, namun penggunaannya akan dikurangi secara perlahan,” terang Senda.
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Global pada Badan Energi Denmark, Ole Emmik Sorensen, menyampaikan bahwa katalog teknologi memvisualisasikan masa depan yang lebih hijau dan terjadi pada momentum yang tepat karena bersamaan dengan menurunnya biaya pembangkit listrik dari teknologi energi terbarukan.
“Perkembangan yang begitu cepat ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri, dan dibutuhkan pemilihan teknologi yang tepat untuk menjamin keamanan pasokan energi dengan harga yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Katalog teknologi Indonesia-Denmark mengenalkan 16 teknologi baru seperti energi pasang surut (tidal energy), integrated gasification combined cycle and carbon capture (IGCC) dan carbon capture storage (CCS), disertai analisa tingkat kematangan setiap teknologi, dan proyeksi harga yang menunjukkan adanya penurunan biaya dari teknologi energi terbarukan.
Katalog tersebut merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Danish Energy Agency (DEA) atau Badan Energi Denmark, Energy Analysis (Ea), dan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta.
Laporan: Redaksi