Pelatihan vokasi sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan dan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, maju, terampil dan berdaya saing internasional.
Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Austria sepakat menjalin kerja sama ketenagakerjaan, khususnya pelatihan vokasi, dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Pada 10 November 2022, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI dan Kementerian Federal Tenaga Kerja dan Ekonomi Austria menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pelatihan vokasi dan pelatihan berbasis kerja, menurut Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Jumat.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Austria, atas penandatanganan kesepakatan yang merefleksikan komitmen bersama memperkuat pembangunan SDM” ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Penandatanganan MOU RI-Austria dilakukan di Jakarta, Indonesia, oleh Menaker RI, Ida Fauziyah dan Menteri Federal Austria untuk Ekonomi dan Tenaga Kerja, Martin Kocher.
MOU menjadi payung pengembangan kerja sama bidang ketenagakerjaan, yang meliputi pelatihan dalam program pendidikan kejuruan dan prakarsa penempatan pekerja terampil Indonesia melalui pemagangan di Austria.
Penandatanganan dilakukan setelah pertemuan bilateral antara Indonesia dan Austria yang membahas berbagai upaya peningkatan kerja sama di bidang ketenagakerjaan kedua negara.
Pemerintah Austria juga telah memberikan bantuan peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pembangunan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) di empat lokasi, yaitu BBPVP Medan, BBPVP Serang, BBPVP Makassar dan BBPVP Banyuwangi.
Keempat balai pelatihan tersebut dibangun melalui skema pinjaman lunak dari Pemerintah Austria. BBVP diharapkan mencetak tenaga kerja terampil dengan berbagai kejuruan yang dikembangkan yaitu pariwisata, industri keramahtamahan, pertukangan, pengelasan, kelistrikan, mesin kelautan, pengerjaan logam dan pengerjaan serat kayu-kaca.
Hal tersebut di atas sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan dan menyiapkan SDM yang unggul, maju, terampil dan berdaya saing internasional.
Baru-baru ini Indonesia juga telah menjalin kerjasama bidang vokasi antara lain dengan Perancis dan Namibia.
Indonesia dan Perancis menjalin kerja sama di bidang ketenagakerjaan guna meningkatkan kualitas sekolah menengah kejuruan (SMK) di tanah air, yang difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan vokasi.
Sementara dengan Namibia, Indonesia masih menjajaki potensi kerja sama di bidang vokasi.
Guna mendalami potensi kerja sama pengembangan pendidikan kejuruan di Namibia, Duta Besar RI, Wisnu Edi Pratignyo, dan Gubernur Provinsi Omaheke, Namibia, Pijoo Nganate, telah mengunjungi Vocational Training Center (VTC) Omaheke, Community Skills Development Center (COSDEC) Gobabis, dan Omaheke Innovation Village (O-Space).
Laporan: Redaksi