Banner

Indonesia-Australia jajaki peluang bisnis baru dalam kemitraan komprehensif

Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo pada pertemuan Indonesia-Australia Business Summit (IABS) 2019 di Sydney pada Kamis (19/9/2019). (KJRI Sydney)

Jakarta (Indonesia Window) – Meskipun kesepakatan Kemitraan Komprehensif Ekonomi Indonesia dan Australia  (IA-CEPA) yang  ditandatangani pada Maret 2019 saat ini masih dalam proses ratifikasi oleh DPR RI dan Parlemen Australia, upaya menggali peluang-peluang kolaborasi bisnis dan kemitraan baru telah dilakukan oleh kedua pihak.

Salah satu upaya tersebut adalah pertemuan Indonesia-Australia Business Summit (IABS) 2019 yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Canberra bekerja sama dengan seluruh Perwakilan RI di Australia, termasuk Konsulat Jenderal RI di Sydney, demikian pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin.

Pertemuan yang diselenggarakan di Sydney pada Kamis (19/9)  tersebut mengangkat tema “IA-CEPA: Capitalising Partnership, Gaining Mutual Benefits” atau IA-CEPA: Memperbesar Kemitraan Untuk Meraih Manfaat Bersama.

Pidato kunci disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Thomas Lembong, melalui pesan video, dan oleh pejabat senior dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.

IABS 2019 dihadiri oleh lebih dari 200 anggota delegasi Indonesia dan Australia, dan dibuka bersama oleh Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo dan Gubernur New South Wales, Margaret Beazley.

Banner

Konsul Jenderal RI Sydney, Heru Hartanto Subolo, dan para Kepala Perwakilan RI di seluruh wilayah Australia juga menghadiri acara tersebut.

Dubes Kristiarto Legowo dalam sambutan pembukaan menggarisbawahi arti penting kemitraan Indonesia dan Australia, terutama pada saat ini dengan adanya capaian-capaian penting dalam hubungan kedua negara.

“Penandatanganan IA-CEPA akan menjadi dasar bagi era baru kerja sama ekonomi yang semakin erat dan saling menguntungkan”, ungkap Dubes Legowo.

Dubes melanjutkan bahwa perjanjian tersebut tidak saja mencakup perdagangan dan investasi, namun juga upaya peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan serta penguatan kontak antar kedua masyarakat,” lanjut Dubes Legowo.

Sementara itu, Gubernur NSW dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai tetangga dekat, Indonesia merupakan mitra dan sahabat penting Australia.

“Kemitraan kedua negara sudah ada sejak abad ke-17 saat para pelaut Makassar melakukan hubungan dagang dengan orang Aborigin di Australia bagian utara,” terang Gubernur Beazley.

Banner

Temu bisnis IABS 2019 menghadirkan para pakar dari Indonesia dan Australia di bidang otomotif, pendidikan dan pelatihan kejuruan, dan infrastruktur dalam pembangunan industri pariwisata dan kawasan ekonomi khusus.

Kegiatan temu bisnis tersebut juga menampilkan pameran mini produk-produk Indonesia yang saat ini sudah masuk ke pasar Australia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kota Makassar, dan Kawasan Ekonomi Khusus Sorong serta Badan Pengelola Batam juga hadir guna memaparkan potensi bisnis dan investasi di daerah mereka masing-masing.

Pencarian mitra antara pelaku bisnis Indonesia dan Australia juga dilakukan pada pertemuan tersebut melalui one-on-one/business matching, dan telah menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan