Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa ketahanan pangan Indonesia sudah semakin baik, ditandai dengan tidak adanya impor beras dalam tiga tahun terakhir.
“Alhamdulillah tiga tahun terakhir Indonesia tidak impor beras dan bahkan tahun ini dengan stok sampai akhir tahun mencapai 7 juta ton,” kata Airlangga saat membuka perhelatan Panen Raya Nusantara di Jakarta, Rabu.
Dengan pencapaian tersebut, imbuhnya, Presiden meminta agar Indonesia dapat mengekspor beras sebanyak 200.000 ton.
Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tengah berfokus pada ketersediaan pangan dalam negeri, mengingat ada 24 negara yang melarang ekspor komoditas pangan, meskipun tujuh di antaranya telah melakukan relaksasi.
Menurut menko perekonomian, komoditas pangan yang dilarang untuk diekpor adalah gandum, ayam, dan produk hortikultura lainnya, termasuk pupuk.
Airlangga memaparkan, ada tiga upaya kunci yang akan dilaksanakan pemerintah untuk mewujudkan ketersediaan pangan, yakni mengamankan pasokan, meningkatkan diversifikasi pangan, dan melakukan efisiensi.
Dalam rangka menyukseskan Indonesia sebagai Presidensi G20, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan Kick Off Events Panen Raya Nusantara untuk mendukung perhelatan G20 dari sektor pangan dan agrobisnis dengan tema, Pangan Indonesia Untuk Dunia Lebih Baik.
Sumber: InfoPublik.id
Laporan: Redaksi